FSI Siap Bangun Ekonomi Keumatan

CIREBON-Untuk membangun ekonomi keumatan, Forum Santri Indonesia (FSI) melakukan pengukuhan dan deklarasi Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Cirebon. Kegiatan berlangsung di rumah salah satu pengurus FSI, di Desa/Kecamatan Gempol, kemarin. Ketua Umum DPP FSI, KH Iwan Ari Kurnia mengatakan, FSI merupakan ormas kepemudaan yang belum lama diluncurkan di Indonesia. Iwan juga tidak menampik, jika berdirinya FSI adalah untuk mendukung Capres dan Cawapres nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. “Memang kami sudah menyatakan dukungan secara resmi, mendukung Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin sampai menang, Insya Allah,” jelasnya. KH Ma’ruf Amin sendiri bertindak selaku Dewan Pelindung DPP FSI. Salah satu visi dan misi FSI, adalah mengenai ekonomi keumatan. Tentang bagaimana membangun santri menjadi pelaku ekonomi. Sehingga, diharapkan dapat mengangkat ekonomi secara nasional. Pertengahan atau akhir Maret, rencananya FSI akan memberikan gelar Bapak Santri kepada Presiden Joko Widodo. Itu dikarenakan Presiden Joko Widodo merupakan pemimpin yang telah menetapkan Hari Santri Nasional. Karena tergolong organisasi baru, FSI baru berada di tiga provinsi. Yakni Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Pada saat pemberian gelar, sekaligus dilakukan pelantikan seluruh DPC se-Jawa Barat. Pelantikan akan dihadiri langsung KH Ma’ruf Amin selaku cawapres dan Dewan Pelindung DPP FSI. Sementara itu, Ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPP FSI Uyun Saeful Yunus SE MM menjelaskan, tujuan dan cita-cita terbentuknya FSI adalah untuk memberikan wadah yang membangun nilai-nilai sumber daya manusia dan akhlak santri di Kabupaten Cirebon. “Artinya, tanggung jawab saya sebagai putera daerah, berkeinginan dan bercita-cita supaya kita kembali ke sejarah dulu. Menjaga nilai-nilai agamis, juga nilai-nilai kesakralan tentang sebutan kota walinya itu. Kita harap santri ikut membangun dan menopang pembangunan bangsa Indonesia ini,” katanya. Selain membangun ekonomi keumatan, visi dan misi utama adalah membangun santri yang modern, berakhlak, berkualitas dan mampu menunjang pembangunan bangsa Indonesia untuk tetap menjaga norma-norma agama yang berakidah. (ade)

Sumber: