Al Washliyah Harus Jadi Perekat

Al Washliyah Harus Jadi Perekat

CIREBON-Sekjen PB Al Washliyah, KH Masyhuril Khamis menekankan kepada para kader untuk menjadi perekat bagi semua elemen masyarakat. \"Al Washliyah harus jadi perekat bagi semuanya. Kader Al Washliyah wajib jadi penyatu. Dalam situasi tahun politik saat ini, kita perlu memberikan ketenangan di masyarakat. Perbedaan jangan melahirkan perselisihan,\" tandasnya. Hal ini dikemukakan Masyhuril di sela Milad ke-88 Al Jam\'atul Washliyah dan Sosialisasi Program Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI di Pesantren Muqoddas, Tukmudal, Sumber, Kabupaten Cirebon, Jumat (8/3). Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Cirebon H  Imron Rosadi, Bendahara Al Washliyah yang juga Caleg DPR RI Cirebon-Indramayu Raditya Perwira, Ketua Al Washliyah Jabar sekaligus Pimpinan Pesantren Muqoddas H Ahmad Aidin Tamim, serta Hurriyah El Islamy dari BPKH. Hurriyah memaparkan tentang lembaga BPKH dan peranannya. Lebih lanjut Masyhuril menambahkan, sitausi politik dan perbedaan pilihan tidak boleh membuat masyarakat terpecah belah. \"Di sini juga, kader Al Washliyah harus berperan sebagai penggerak untuk terus menjaga persatuan, kebersamaan dan kedamaian,\" lanjutnya. Sementara itu, Ahmad Aidin Tamim siap meningkatkan peran dalam pembangunan bangsa, khususnya di Jawa Barat dan wilayah Cirebon.  Secara khusus, Aidin siap bersinergi dengan Imron Rosadi yang nantinya akan menjadi Bupati Cirebon. \"Pak Sunjaya dan Pak Imron dalam waktu dekat akan dilantik. Khusus Pak Sunjaya, langsung dinonaktifkan karena terjerat persoalan hukum oleh KPK. Pak Imron otomatis menjadi pengganti Pak Sunjaya untuk memimpin Kabupaten Cirebon ke depan,\" jelas anggota DPRD Kabupaten Cirebon ini. Imron Rosadi mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Al Washliyah. Dirinya menyambut baik kemitraan yang disampaikan Aidin. \"Semua elemen memang harus bersatu, termasuk Al Washliyah. Kalau kita solid, membangun daerah juga lebih mudah. Dengan kebersamaan, saya yakin Kabupaten Cirebon lebih maju lagi. Saya tentu perlu dukungan dan masukan dari Al Washliyah,\" ujarnya. Imron mengatakan, musuh Indonesia pada zaman dahulu sangat jelas dan terlihat, yakni para penjajah. Setelah Indonesia merdeka, musuh tidak terlihat. Masalah yang dihadapi adalah tentang ekonomi, budaya, politik dan sebagainya. \"Musuh kita sekarang bukan penjajah seperti dulu. Kita dirusak ekonominya, budayanya dan sektor lain. Maka, penting bagi kita untuk meningkatkan sumber daya manusia. Pendidikan kita harus makin maju,\" imbuh Imron. Dia bersyukur karena Al Washliyah ikut berperan dalam meningkatkan sumber daya manusia dengan keberadaan lembaga pendidikan. Al Washliyah tidak hanya melahirkan generasi penerus berkualitas, tapi juga berbekal ilmu agama yang kuat. Seperti diketahui, tambah dia, Al Washliyah selama ini konsen di bidang dakwah, pendidikan dan sosial kemasyarakatan. \"Milad ke-88 Al Washliyah jangan sebatas seremonial, tapi momentum bagi para kader untuk meningkatkan peran dengan kemampuan masing-masing. Peradaban Islam harus tetap kita pegang, yang dikolaborasikan dengan hal-hal kekinian. Kita harus ikut perkembangan zaman di era milenial dan digitalisasi. Saya yakin Al Washliyah bisa bermitra dalam membangun Kabupaten Cirebon,\" tukas Imron. Dia menyebut, musuh sekarang, salah satunya soal kemiskinan. Dengan sumber daya manusia berkualitas, diharapkan mampu bersaing dan menjadi pemenang. \"Kuasai dunia dengan ilmu, akhirat juga dengan ilmu. Waspadai ancaman narkoba dan minuman keras pada anak-anak kita. Saya welcome dengan program Al Washliyah. Saya siap bantu mengembangkan Al Washliyah,\" pungkasnya. (imi/rls/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: