Nelayan Minim Perhatian

Nelayan Minim Perhatian

Dua SPDN Sudah Setahun Mangkrak SUMBER- Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan, sedikitnya 23 ribu masyarakat Kabupaten Cirebon bermata pencaharian sebagai nelayan. Jumlah perahu yang terdata juga mencapai 4.070 unit. Namun, hal ini tak menjamin adanya perhatian terhadap nelayan. Hal ini terlihat dari jumlah Solar Package Dealer Nelayan (SPDN) yang hanya tiga, yakni di Kecamatan Gunung Jati, Gebang dan Kapetakan. Namun, dari tiga SPDN tersebut, hanya SPDN Kecamatan Gebang yang aktif. Dua lainnya, setahun belakangan dalam kondisi mangkrak. SPDN Kecamatan Gebang juga tidak bisa diandalkan. Sebab, hanya mampu melayani permintaan solar 2.200 liter dalam sehari. Sedangkan kebutuhan solar nelayan mencapai 85 ribu liter per hari. “Yang jelas kita upayakan semaksimal mungkin. Kalau rekomendasi atau izin dari PT Pertamina sudah turun, tinggal diaktifkan lagi SPBN-nya,” ujar Kepala Bidang Usaha Kelautan dan Perikanan, Drs Adang Kurnida MSi, kepada Radar, Kamis (18/4). Adang mengaku, pihaknya sudah membuat dan melayangkan surat permohonan rekomendasi kepada PT Pertamina. Namun, butuh waktu cukup lama untuk menunggu keluarnya rekomendasi operasional SPDN. “Sebetulnnya jumlah SPDN terus bertambah. Ada di Kecamatan Kapetakan, itu baru dibuat ditahun ini,” katanya. Dijelaskannya, masing-masing SPDN memiliki daya tampung SPBU 11.311 liter, namun setiap pengisian hanya diisi oleh satu mobil dengan volume 8 ribu liter. “Itu tergantung dari permintaan dari SPBN yang di kelola oleh koperasi,” terangnya. Terkait mangkraknya SPDN di Kecamatan Bondet, karyawan SPDN setempat, Yudi mengungkapkan, SPDN terkendala dengan akses mobil pengangkut solar. Warga di Desa Bondet melakukan protes dan menuding mobil pengangkut solar menyebabkan kerusakan jalan. “Kalau tidak ada protes, pasti masih berjalan meskipun pelayanannya masih belum maksimal,” tuturnya. Tidak maksimalnya pelayanan, kata dia, disebabkan daya tampung SPDN yang terbatas. SPDN Bondet, Kecamatan Gunung Jati, hanya mampu melayani 30-50 perahu per hari. Sedangkan jumlah perahu di Desa Bondet saja tercatat ada sekitar 900 perahu. “Mereka biasanya mengisi 20-40 liter sekali jalan, dan paling banyak 500 liter,” ungkapnya. (sam)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: