Jajal Ujian SIM, Santri Dapat Helm Gratis dari Polisi

Jajal Ujian SIM, Santri Dapat Helm Gratis dari Polisi

CIREBON-Ratusan santri di Pesantren Madinatunnajah Kelurahan Kecapi Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, mengikuti ujian prektek di halaman pesantren, Sabtu (9/3). Bukan ujian biasa, mereka menjajal ujian praktek yang biasa dilakukan untuk mendapatkan Surat Ijin Mengemudi (SIM). Satu persatu santri ditantang menaklukkan lintasan angka 8 dengan mengendarai sepeda motor. Dari beberapa santri yang mencoba, sebagian diantaranya harus mengakui sulitnya lintasan tersebut. Sebagian santri menabrak tanda pepembatas, yang lainnya menginjakkan kaki ke tanah saat di lintasan. Karena hanya simulasi, dalam praktek ujian SIM tersebut tidak ada sistem kelulusan. Para santri hanya mendapatkan helm sebagai hadiah keberanian tampil di depan santri, ustad dan pimpinan pondok pesantren. Kasatlantas Polres Cirebon Kota AKP Tony Gusmanto mengatakan, simulasi ujian praktek SIM merupakan salah satu upaya sosialisasi tertib berlalulintas. \"Kami ingin menyampaikan bahwa pengendara di jalan itu wajib punya SIM, karena dengan SIM yang dikeluarkan kepolisian berarti dia sudah mahir menggunakan kendaraan,\" ujar Tony. Mengajak para santri berkendara secara baik bukan tanpa alasan. Berdasarkan data kecelakaan lalulintas, korban kecelakaan didominasi kaum milenial, antara usia 17-25 tahun. \"Harapannya mereka memahami rambu dan marka, menggunakan helm dan tidak melawan arus karena membahayakan,\" imbuh Tony. Ditambahkan Tony, mengajak kaum milenial tertib berlalulintas berarti menjaga generasi muda. \"Pemdua adalah aset bangsa, harus sehat, selamat, danjangan sampai menjadi cacat karena terlibat kecelakaan fatal,\" tuturnya. Ponpes Madinatunnajah KH M Abdul Mujib Asmuni, mengapresiasi kegiatan tersebut, menurutnya, generasi milenial termasuk susah diatur, tidak terkecuali dalam hal berlalu lintas. \"Ada yang tidak pakai helm, bonceng tiga, dan pelanggaran lainnya. Sehingga ini menjadi pendorong memunculkan kesadaran tertib di jalan raya,\" ujarnya. Apalagi, mereka merupakan generasi yang melanjutkan kepemimpinan di masa mendatang. \"Mereka ini lah yang akan menjadi tokoh-tokoh kepemimpinan masa depan, harus dijaga agar tetap sehat dan cerdas,\" tandasnya. (day)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: