Remaja Harus Dapat Edukasi Kesehatan Reproduksi

CIREBON–Remaja harus diberi informasi yang benar yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dan berbagai faktor yang ada di sekitarnya. Mengingat remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi. Hal ini diungkapkan Euis Siti Sondari SSos, Kepala Bidang KBKR, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kabupaten Cirebon pada Kegiatan Orientasi Advokasi dan KIE Kesehatan Reproduksi Remaja Tahun 2019, di Aula Desa Ciledug Tengah, Kecamatan Ciledug bebrapa waktu lalu. “Perlu disadari bersama remaja akan lebih terbuka kepada teman sebayanya manakala menemui persoalan dirinya. Oleh karena itu sangat emergensi untuk memberikan informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi remaja kepada mereka,” ungkapnya. Dikatakan, permasalahan remaja yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, sering kali berakar dari kurangnya informasi, pemahaman dan kesadaran untuk mencapai keadaan sehat secara reproduksi. “Masa remaja merupakan masa peralihan (transisi) dari anak-anak ke masa dewasa. Pada masa transisi ini, remaja sering menghadapi permasalahan yang sangat kompleks dan sulit ditanggulangi sendiri,” katanya. Dijelaskan, kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat di sini tidak semata-mata bebas dari penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural. “Tiga risiko yang sering dihadapi oleh remaja yaitu risiko-risiko yang berkaitan dengan seks bebas mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi, penyalahgunaan NAPZA, dan  HIV/AIDS,” jelasnya. Oleh sebab itu, Orientasi Advokasi dan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) tentang kesehatan reproduksi remaja kepada para generasi muda merupakan jawaban dalam menanggulangi persoalan remaja di Kabupaten Cirebon. “Kami berharap, agar remaja yang ada di Kecamatan Ciledug khususnya dan umumnya di Kabupaten Cirebon dapat mempraktikkan hidup sehat dan tidak menyalahgunakan alat  atau organ reproduksinya. Mereka diharapkan mampu memberikan pengetahuan yang didapatnya untuk disebarkan kepada remaja lainnya,” pungkasnya. (jun)

Sumber: