Longsor Ancam Pemukiman Penduduk, Tebing Sepanjang 5 Meter Ambles ke Dasar Sungai

Longsor Ancam Pemukiman Penduduk, Tebing Sepanjang 5 Meter  Ambles ke Dasar Sungai

CIREBON-Tebing Sungai Cikanci di Blok Parenca Desa Gemulung Lebak, longsor lagi, Senin (11/3). Longsor yang terjadi kali ini, cukup lebar dan membuat jarak pemukiman dan tebing sungai hanya berjarak sekitar 10 meteran saja. Hujan deras dan laju arus sungai yang sangat deras diduga menjadi pemicu terjadinya longsor, di samping memang kondisi tebing yang sudah rapuh dan struktur tanah di lokasi tersebut yang memang labil. Babinsa Desa Gemulung Lebak, Serda Edi Kurniadi saat ditemui Radar Cirebon mengatakan, longsor tebing Sungai Cikanci di Blok Parenca yang terjadi pada Senin (11/3) itu, berlangsung dua kali. Longsor pertama terjadi sekitar pukul 12.30 WIB dan membuat tebing sepanjang 5 meter ambles ke dasar sungai. “Yang pertama dari jam setengah satu siang. Yang kedua jam tiga sore, panjang juga sekitar lima meter. Itu karena arus sungai yang deras dan dari atas juga dibantu hujan dari kemarin,” ujarnya. Diakuinya, saat ini jarak pemukiman terdekat dengan tebing sungai tersebut kurang dari 10 meter. Ia pun sudah meminta masyarakat sekitar untuk lebih berhati-hati lagi dalam beraktivitas mengingat saat ini arus sungai memang sedang deras dan hujan turun dengan intensitas yang cukup sering. “Masyarakat sudah kita minta untuk hati-hati. Jauhi titik terdekat dengan lokasi longsor,” imbuhnya. Selain di lokasi Blok Parenca, longsor serupa juga terjadi di dua titik lainnya, yakni tak jauh dari titik longsor pertama dan longsor kedua di Desa Gemulung Tonggoh. “Kalau yang di Gemulung Tonggoh dari kemarin. Tapi tidak ada pemukiman, areal pertanian. Kalau untuk longsorannya lebih besar ketimbang yang longsoran di Parenca,” jelasnya. Sementara itu, warga sekitar Runiah menuturkan, jika kondisi yang terjadi tersebut membuat warga sekitar ketar-ketir. Pasalnya, sejak longsor yang terjadi beberapa waktu lalu, membuat empat keluarga mengungsi. Hingga kini, tidak ada penanganan berarti dari pemerintah terkait bencana pergerakan tanah di Gemulung Lebak. “Kita khawatir, belum ada penanganan berarti untuk mengatasi pergerakan tanah di sini. Padahal sudah sejak lama. Yang di Parenca juga sebenarnya kita sudah usulkan agar sisa bekas bendungan itu mending dijebol karena menghalangi arus. Jadinya, arus sungai larinya ke pinggir dan mengikis tebing. Jadi longsor kan,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: