Imigrasi Masuk Desa, Warga Pertama di Indonesia Tersebar di 9 Titik
INDRAMAYU-Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cirebon menggelar program Imigrasi Masuk Desa untuk pengambilan biometri dalam pembuatan paspor di Kabupaten Indramayu, Senin (11/3). Acara yang dibuka Bupati Indramayu Drs H Supendi MSi itu, merupakan yang pertama di Indonesia, sebagai salah satu upaya untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat, Liberti Sitinjak mengapresiasi langkah Pemkab Indramayu yang merespons cepat kerja sama dalam pelaksanaan program Imigrasi Masuk Desa. Dia menyatakan, program tersebut merupakan upaya untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. “Program ini merupakan yang pertama di Indonesia, dan diharapkan bisa diterapkan di daerah lain,” kata Sitinjak. Sementara itu, Bupati Indramayu Drs H Supendi MSi menjelaskan, program Imigrasi Masuk Desa di Kabupaten Indramayu tersebar di 9 titik dan mencakup 31 kecamatan. Titik pertama di Kantor Kecamatan Indramayu yang melayani masyarakat Kecamatan Indramayu, Pasekan dan Sindang (11-12 Maret). Kemudian, Kantor Kecamatan Tukdana yang melayani masyarakat Kecamatan Tukdana, Widasari dan Bangodua dari 14-15 Maret, serta Kantor Kecamatan Patrol yang melayani masyarakat Kecamatan Patrol, Sukra dan Kandanghaur yang akan dihelat 18-19 Maret. Selain itu, di Kecamatan Gabuswetan yang melayani masyarakat Kecamatan Gabuswetan, Bongas dan Kroya pada 21-22 Maret, Kantor Kecamatan Lelea yang melayani masyarakat Kecamatan Lelea, Cikedung, Terisi dan Losarang di tanggal, 25-27 Maret, dan Kantor Kecamatan Kertasemaya yang melayani masyarakat Kecamatan Kertasemaya, Jatibarang, Sliyeg, dan Sukagumiwang pada tanggal, 1-3 April. Lokasi lainnya, ungkap Supendi, di Kantor Kecamatan Cantigi yang melayani masyarakat Kecamatan Cantigi, Arahan, dan Lohbener pada tanggal, 11-12 April, Kantor Kecamatan Haurgeulis yang melayani masyarakat Kecamatan Haurgeulis, Anjatan, dan Gantar dari tanggal 14-15 April serta Kantor Kecamatan Karangampel yang melayani masyarakat Kecamatan Karangampel, Kedokanbunder, Juntinyuat, Balongan dan Krangkeng pada tanggal, 25-27 April. “Program ini sangat membantu masyarakat Indramayu. Karena mereka banyak yang ingin mengurus paspor untuk umrah maupun bekerja ke luar negeri, dan tidak perlu jauh-jauh ke Cirebon. Mereka juga tinggal menunggu di rumah, karena ketika paspor jadi akan dikirim melalui pos,” ujar Supendi. Pantauan Radar Cirebon di Kantor Kecamatan Indramayu, Senin (11/3), antusiasme warga untuk membuat paspor dalam program tersebut sangat tinggi. Meski pihak Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cirebon hanya menyediakan kuota 40 orang, namun warga yang datang lebih dari 40 orang. “Saya tentu saja senang ada program ini, karena tidak harus jauh-jauh ke Cirebon untuk ngurus paspor. Sayang kuotanya dibatasi hanya 40 orang saja yang bisa dilayani,” ungkap Ny Afni, salah seorang warga. (oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: