Misteri Aksi Teror 15 Maret Brenton Tarrant

Misteri Aksi Teror 15 Maret Brenton Tarrant

Terduga pelaku penembakan masjid di Selandia Baru, masjid Al Noor dan masjid Linwood, pada Jumat, 15 Maret 2019, bernama Brenton Tarrant yang lahir di Australia. Tarrant yang diduga berusia akhir 20-an, adalah pelatih kebugaran di sebuah klub olah raga bernama Big River Gym berlokasi di utara kota Grafton, negara bagian New South Wales, Australia. Penembakan itu ia siarkan secara online dan menghadirkan manifesto 74 halaman berjudul “The Great Replacement”. Salah satu yang memantik perhatian publik adalah soal senjata yang digunakan pelaku dimana ditulisi dengan berbagai tulisan berwarna putih. Ia melukis senjata yang digunakannya untuk melancarkan aksi, dengan nama-nama ‘idola’ dan kronologi kemenangan EuroChristianity melawan Muslim, Turki dan Ottomans. Melalui akun twitter @brentontarrant, saat ini akun tersebut telah ditangguhkan. Sebelumnya ia mengunggah gambar senapan dan peralatan militer, yang dihiasi dengan nama-nama dan pesan-pesan yang terkait dengan nasionalisme kulit putih. \"Gambar\" Huruf dan angka dari bahasa Latin, Sirilik dan Georgia (Mkhedruli), kata-kata dan tanggal yang berkaitan dengan tempat, orang dan pertempuran yang terkait dengan konflik kekerasan sepanjang sejarah antara Kristen dan Muslim, dapat dilihat di senjata tersebut. Tak sampai di situ dalam laras senjata yang dipakai Brenton Tarrant untuk menembak 49 warga muslim juga tertulis sangat besar dalam cat putih yaitu Refugees Welcome to Hell yang artinya adalah ‘pengungsi, selamat datang di neraka’. https://twitter.com/trtworld/status/1106574570981601281 Berikut adalah beberapa tokoh yang dituliskan pelaku pada senapannya, seperti dilansir dari Daily Sabah, Jumat 15 Maret 2019:

  1. Alexandre Bissonnette – mahasiswa universitas yang menyerbu masjid Kota Quebec pada 29 Januari 2017, dan menembaki 40 pria dan empat anak yang sedang mengobrol setelah salat malam.
  2. Luca Traini – ekstremis Italia yang menargetkan migran kulit hitam, melukai enam orang pada Februari 2018.
  3. Josue Estebanez – neo-Nazi Spanyol yang dengan fatal menikam pemrotes anti-fasis berusia 16 tahun, Carlos Palomino, di kota Madrid pada 2007.
  4. Bajo Pivljanin – seorang komandan hadjuk (milisi) abad ke-17 yang terkenal karena berperang melawan pemerintahan Ottoman di Balkan barat laut dan dipuji sebagai “pahlawan” oleh Serbia dan Kroasia.
  5. Charles Mantel – Raja Deact Franks, dijuluki “The Hammer,” yang memenangkan Battle of Tours.
  6. John Hunyadi – seorang jenderal dan gubernur Hungaria dan Voivode of Transylvania. Dia mengalahkan pasukan Ottoman pada tahun 1441 dan pada tahun 1442.
  7. Konstantin II Asen – Constantine II dari Bulgaria, yang memimpin pemberontakan melawan Ottoman yang berlangsung selama setengah dekade, tetapi berakhir dengan kekalahan
  8. Milos Obilis – seorang kesatria Serbia yang melayani Pangeran Lazar, pembunuh Ottoman Sultan Murad I.
  9. Pelayu – seorang bangsawan Visigoth yang berperan penting dalam kemenangan di Pertempuran Covadonga. Dia dikreditkan dengan memulai Reconquista (penaklukan kembali Kristen atas semenanjung Iberia dari bangsa Moor).
  10. Pangeran Fruzhin – seorang bangsawan Bulgaria yang berperang melawan Ottoman dalam penaklukan Kekaisaran Bulgaria Kedua.
  11. Sebastiano Venier – doge Venesia yang berperang melawan Turki selama Perang Ottoman-Venetian Keempat.
  12. Sigismund dari Luksemburg – memimpin Perang Salib Nicopolis pada tahun 1396 untuk membebaskan Bulgaria dari pemerintahan Ottoman, tetapi gagal.
  13. Feliks Kazimierz Potocki – berpartisipasi dalam ekspedisi Wina pada 1683 selama Perang Turki Besar dan berperang melawan Tatar dan Turki dalam banyak pertempuran.
  14. Iosif Gurko – marshal lapangan Rusia yang berperang melawan Turki dalam Perang Rusia-Turki (1877-1878). Dia memimpin pasukan di Pertempuran Shipka Pass.
Selain itu, dikutip dari artikel berjudul Mosque shooter brandished white supremacist iconography, jejak digital dari materi yang diposting Tarrant menunjukkan bahwa dia memang secara gamblang menggambarkan dirinya --secara tertulis- sebagai persiapan untuk melakukan serangan teror sebelum menembaki umat Muslim yang baru saja berkumpul untuk sholat Jumat. Selain itu, beberapa simbologi yang ditulis Tarrant di senjata yang digunakannya menunjukkan dirinya sebagai penganut supremasi kulit putih. Setidaknya ada 4 simbol supremasi kulit putih yang ditulis Tarrant pada senjata yang digunakannya:
  1. Dua senapan yang digunakan dalam penembakan brutal itu ditulisi nama Ebba Akerlund, seorang gadis berusia 11 tahun yang tewas dalam serangan truk yang dilakukan oleh Rakhmat Akilov, seorang pria Uzbekistan berusia 39 tahun pada 2017 di Stockholm. Kematian Akerlund diabadikan dalam manifesto tertulis yang diterbitkan secara online oleh Tarrant, sebagai sebuah peristiwa yang menyebabkan keputusannya untuk berperang melawan apa yang ia anggap sebagai musuh peradaban Barat.  Manifesto dari Tarrant tersebut lantas dihubungkan dengan manifesto serupa yang dipublikasikan secara online oleh Anders Behring Breivik. Dalam manifesto yang sempat ditulisnya, Tarrant menuliskan “Saya telah membaca tulisan-tulisan Dylann Roof dan banyak lainnya, tetapi hanya benar-benar mengambil inspirasi sejati dari Knight Justiciar Breivik.” Anders Behring Breivik, aktivis  sayap kanan Norwegia yang melakukan serangan teror mematikan dan menewaskan 77 orang pada 2011 di Oslo. Menurut Magnus Ranstorp, pakar terorisme dari Swedish National Defense College, manifesto Tarrant memiliki sentimen yang sama dengan Breivik. Ranstorp juga mengatakan kepada radio Swedia, Jumat, bahwa Tarrant mengklaim \"telah melakukan kontak dengan simpatisan Breivik.\" Namun, Pengacara Breivik, Oeystein Storrvik, membantah dan mengatakan kepada surat kabar VG Norwegia bahwa kliennya memiliki \"kontak yang sangat terbatas dengan dunia di sekitarnya sehingga tampaknya sangat tidak mungkin dia memiliki kontak.\" Pada 22 Juli 2011, Breivik membunuh delapan orang dengan bom mobil di Oslo dan kemudian menembaki kamp musim panas yang dijalankan oleh sayap pemuda Partai Buruh sayap kiri, menewaskan 69 orang. Meski aksi terornya sangat brutal dan mematikan, Breivik hanya dijatuhi hukuman penjara 21 tahun.
  2. Tulisan Angka 14 juga terlihat pada senapan Brenton Tarrant. Menurut Southern Poverty Law Center, organisasi yang memantau kelompok-kelompok kebencian, angka ini merujuk pada \"14 Kata\", yakni slogan supremasi kulit yang terkait dengan \"Mein Kampf\" Adolf Hitler.
  3. Dalam foto-foto dari akun Twitter yang sekarang dihapus terkait dengan tersangka, ada grafiti bertuliskan \"Wina 1683\", yang merujuk pada tahun Kekaisaran Ottoman mengalami kekalahan dalam pengepungan mereka di Pertempuran Kahlenberg. Grafiti \"Acre 1189,\" yang merujuk pada tahun terjadinya salah satu Perang Salib, juga ditemukan tertulis di senjata pelaku.
  4. Nama Charles Martel, dan \"Tours 732\" juga ditemukan pada senjata Brenton Tarrant. Dua grafiti ini merujuk pada Pertempuran Tours atau Pertempuran Poitiers. Dalam peperangan ini, pasukan kekaisaran Frank-Burgundi yang dipimpin Charles Martel berhasil mengalahkan pasukan kekhalifahan Umayyah yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal Andalusia, Abdul Rahman al Ghafiqi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: