Petani Cemas, Padi Ambruk Jelang Panen

Petani Cemas, Padi Ambruk Jelang Panen

INDRAMAYU– Menjelang musim panen raya rendeng, sebagian petani di wilayah Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, justru dilanda kecemasan. Gara-garanya, hujan yang kerap turun membuat tanaman padi siap panen mengalami ambruk lantaran diterjang angin kencang. Dalam kondisi rebah, membuat tanaman padi bakal sulit untuk dipanen. Imbasnya mereka terancam menderita kerugian. Salah seorang petani di Desa Amis, Tata mengungkapkan, ambruknya tanaman padi mulai terjadi sepanjang minggu ini seiring cuaca buruk ditandai hujan deras serta angin kencang melanda. “Memang tidak semuanya kena, hanya tanaman padi yang sudah siap panen saja,” kata dia kepada Radar Indramayu. Mencegah kerusakan lebih parah, dia melakukan pengikatan tanaman padinya yang ambruk agar tidak sampai tergenang air. Tata tidak berencana melakukan panen dini mengingat kondisi cuaca masih aman. “Nantilah, belum cukup umur. Belum waktunya. Insya Allah cuaca masih aman. Pagi siang masih panas, kalau sore memang kadang cuaca mendung turun hujan,” sambung dia. Yanto, petani lainnya mengatakan, rebahnya tanaman padi bisa berakibat fatal jika tidak segera dilakukan antisipasi. Bagi tanaman padinya yang sudah menguning, terpaksa langsung dipanen meskipun gabah hasil panen dini tidak maksimal dan harganya jauh di bawah harga pasaran. Tapi bagi yang belum matang, petani memilih menunda masa panen dengan mengikat seluruh batang padi. “Itu pun sebenarnya kurang efektif. Kalau hujan lagi ditambah angin kencang, ya pasti rebah lagi,” katanya. Selain menyulitkan saat panen, masih berlangsungnya musim penghujan para petani juga bakal kewalahan ketika menjemur gabah yang masih mengandalkan panasnya sinar matahari. Mereka harus ekstra kerja keras menyiasati agar proses pengeringan berjalan lancar. “Kalau musim hujan petani kewalahan jemur gabah. Bisa lama. Biaya operasionalnya jadi membengkak,” tandasnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: