9 SMP Nebeng Gelar UN

9 SMP Nebeng Gelar UN

Satu Kardus Soal dan LJUN Sempat Terbawa ke Indramayu KESAMBI– Enam SMP dan tiga MTs ikut bergabung dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2013. Selain itu, soal UN bisa difotokopi jika tidak mencukupi. Hal ini disampaikan Ketua Umum Penyelenggaraan UN Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon Drs Nurahim ZA kepada Radar di ruang kerja, Minggu (21/4). Berdasarkan data Disdik, sembilan SMP bergabung dengan SMP lainnya. Selain itu, tiga MTs bergabung pula pada MTs lain. Sedangkan, UN Pendidikan Kesetaraan (UN PK) akan diikuti oleh 15 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). 6.608 peserta UN setingkat SMP dan 219 peserta paket B. sekolah yang peserta UN tidak mencapai 20 orang, diperbolehkan bergabung ke sekolah terdekat yang peserta UN lebih dari 20 orang. Pria yang juga menjabat sebagai kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik itu menjelaskan, PKBM adalah lembaga yang dibentuk masyarakat, untuk masyarakat, dan bergerak dalam bidang pendidikan. “Mereka terdiri dari berbagai usia. Ijazah setingkat SMP dan bisa melanjutkan ke SMA normal jika syarat memenuhi,” jelas Nurahim. Pelaksanaan ujian PKBM berpusat di kompleks SDN Pulasaren dan SD Pengampon. Jumlah peserta UN PK SMP mencapai 219 orang. Hingga Minggu (21/4), persiapan UN SMP baru mencapai 90 persen. Hal ini disebabkan panitia masih menunggu soal dan Lembar Jawaban UN (LJUN) mata pelajaran IPA. Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi pasti kedatangan soal tersebut. Hanya saja, Nurahim tidak khawatir jika soal tidak datang hingga Selasa (23/4) sekalipun. Pasalnya, mata pelajaran IPA baru diujikan pada Kamis (25/4). “Sampai saat ini belum ada informasi kapan soal IPA dikirim,” jawabnya saat ditanya kapan soal akan datang. Tidak hanya soal IPA yang belum datang. Satu kardus soal dan LJUN untuk SMP Terbuka di SMPN 11 Kota Cirebon, terbawa ke Indramayu. Mengetahui itu, Disdik Kota Cirebon langsung berkoordinasi dengan Disdik Indramayu untuk pengembalian satu dus soal dan LJUN tersebut. Nurahim dan Disdik tidak dapat menjamin kualitas lembar jawaban untuk UN SMP ini. Hal itu baru diketahui setelah pelaksanaan UN. “Semoga kualitas LJUN tidak ada masalah seperti LJUN SMA kemarin,” harapnya. Pengalaman buruknya kualitas LJUN SMA, bisa dijadikan pengalaman dan melakukan langkah antisipasi berdasarkan petunjuk Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Yakni, jika ada soal atau LJUN kurang atau rusak, petugas mengecek soal cadangan. Jika tidak ada, mencari soal dan LJUN asli di sekolah terdekat. Jika tidak ditemukan, langkah terakhir memfotokopi soal dan LJUN. “Itu dibenarkan,” tegas Nurahim. Bagi peserta UN yang sakit atau tidak hadir, dapat mengikuti UN susulan yang akan digelar pada 29 April sampai 2 Mei (empat hari) dengan soal yang berbeda. UN SMP tetap menerapkan sistem 20 paket soal berbeda untuk 20 peserta UN di setiap ruangan. “kalau lewat waktu UN susulan masih sakit, terpaksa UN tahun depan,” bebernya. Untuk UN paket B periode dua (sama makna dengan UN susulan), akan digelar pada tanggal 1-3 Juli 2013. Kepala Disdik selaku penanggungjawab pelaksanaan UN Kota Cirebon, Anwar Sanusi SPd MSi mengatakan, dihimbau untuk seluruh Kepala Sekolah dan orangtua siswa yang akan mengikuti UN SMP, untuk menanamkan rasa percaya diri kepada peserta UN agar tidak menyontek dalam bentuk apapun. Termasuk, untuk tidak mempercayai kunci jawaban yang beredar melalui pesan singkat elektronik. Anwar menjelaskan, selain peserta UN dilarang membawa masuk alat komunikasi dalam bentuk apapun, setiap peserta UN akan diperiksa sebelum memasuki ruangan kelas. Terpenting, kesehatan peserta UN selalu dijaga. “Lebih penting lagi belajar dan berdoa. Itu kunci keberhasilan,” pesannya. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: