Dua Rumah Roboh Diterjang Angin Kencang
CIREBON-Hujan disertai angin kencang Senin (18/3) malam, menyebabkan dua rumah di Kecamatan Klangenan rusak parah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Dua rumah yang mengalami kerusakan, terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan. Pertama terjadi di rumah milik Abdullah yang beralamat di Desa Bangodua, Blok Slado Lor, Kecamatan Klangenan dan rumah milik Asmira, warga Desa Kreyo, Kecamatan Klangenan. Korlap BPBD Kabupaten Cirebon Faozan menuturkan, kejadian bermula saat hujan disertai angin melanda Kecamatan Klangenan dan sekitarnya pada Senin malam kemarin. Dalam waktu yang hampir bersamaan, dua rumah mengalami kerusakan. Mengetahui itu, pihaknya melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat dan melakukan upaya penanganan. “Untuk yang di Desa Bangodua, dihuni oleh 1 orang milik pak Abdullah. Mengalami kerusakan pada bagian atap. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Taksiran kerugian mencapai Rp20 juta, dengan panjang kerusakan sekitar 5x4 meter,” paparnya, kemarin. Sementara itu, salah satu tetangga Abdullah (67) yang rumahnya mengalami kerusakan di Desa Bangodua, Arifin (45) menuturkan, saat peristiwa terjadi, runtuhnya atap rumah terdengar sangat keras. Mendengar itu, tetangga sekitar berlarian melihat kondisi kakek yang kesehariannya tinggal sendiri itu. “Brakkkk aja. Suaranya keras. Tetangga pada keluar melihat, takutnya kenapa-kenapa. Pas dilihat, ternyata atap rumah di bagian belakang sudah ambruk. Beruntung pak Abdullah sedang berada di ruang tamu,” ujarnya. Lebih lanjut Arifin mengatakan, setelah atap rumah milik Abdullah roboh, untuk sementara sambil menunggu perbaikan, Abdullah akan tinggal di ruangan kecil di belakang rumahnya. Tetangga sekitar juga ikut membantu dalam mengevakuasi kakek yang sudah lanjut usia itu. Abdullah sendiri mempunyai empat orang anak. Semuanya sudah berkeluarga dan tinggal bersama keluarganya masing-masing. “Aparat desa juga sudah meninjau. Dan katanya, secepatnya akan dilakukan perbaikan. Rumahnya sudah tidak bisa ditinggali lagi. Karena khawatir atap lainnya juga ikut roboh mendadak. Sekarang, pak Abdullah kalau tidur di ruang bagian belakang,” paparnya. Sementara untuk yang di Desa Kreyo, Korlap BPBD Faozan mengatakan, mengalami kerusakan yang lumayan parah. Yakni hingga 50 persen. Selain atap, tembok rumah milik Asmira juga roboh. Dalam peristiwa itu, kerugian ditaksir mencapai Rp28 juta. “Di Desa Kreyo kronologisnya hampir sama seperti di Desa Bangodua. Di Desa Kreyo panjang kerusakan sekitar 7x4 meter, dengan taksiran kerugian Rp28 juta,” tukasnya. (ade)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: