Gala Siswa untuk Bina Pemain Muda
CIREBON – Dinas Pendidikan (Disdik) bersama PSSI Kota Cirebon bekerja sama menggelar turnamen sepak bola Gala Siswa 2019. Event ini digelar di Stadion Utama Bima, Kota Cirebon mulai Selasa (26/3). Turnamen antarpelajar tingkat SMP ini nantinya akan berlanjut ke level nasional. Di Kota Udang, dimulai dari babak penyisihan tingkat kecamatan. Sudah tiga pertandingan digelar di Stadion Utama Bima, kemarin. SMPN 17 menang secara dramatis atas SMPN 7 dengan skor tipis 2-1. Dua gol kemenangan SMPN 17 dicetak Arif Hidayat di menit ke-10 dan Muhammad Hisyam lewat tendangan penalti dimenit ke-32. Sebelumnya, SMPN 7 sempat menyamakan kedudukan 1-1 lewat gol Satria Nugraha di menit ke-28. “Kami hanya belum beruntung. Sebetulnya tadi di babak kedua sudah mendominasi permainan. Sayang, lawan bisa menambah gol lewat tendangan penalti,” kata Asep Sugianto, pelatih SMPN 7. Sementara itu, pada laga berikutnya, SMPN 17 akan menghadapi SMPN 6. Pelatih SMPN 17, Deni Surachman mengatakan, kemenangan di laga perdana menjadi modal penting bagi timnya. “Setidaknya secara mental anak-anak sudah jauh lebih matang dari sebelumnya. Insya Allah, di pertandingan berikutnya, kita juga menang,” ujarnya. Di pertandingan lainnya, SMPN 8 menang telak atas SMPN 9 dengan skor empat gol tanpa balas. Sedangkan SMPN 3 mengalahkan SMP Al-Irsyad dengan skor tipis 1-0. Ketua Pelaksana Gala Siswa 2019, Fadoli mengatakan, perhelatan tahunan ini hanya diikuti perwakilan dari empat kecamatan. Yaitu, Kecamatan Lemahwungkuk, Harjamukti, Kesambi dan Kejaksan. “Pemenang dari tingkat kecamatan itu akan bertanding kembali untuk menentukan juara pertama tingkat Kota Cirebon. Untuk mewakili ke tingkat provinsi, kami telah membentuk tim pemandu bakat untuk memilih 18 pemain terbaik,” terangnya. Artinya, bukan tim juara yang nantinya mewakili Kota Udang dalam Gala Siswa 2019 tingkat provinsi Jawa Barat yang akan dihelat pada September hingga Oktober mendatang. Tim pemandu bakat akan memilih 18 pemain terbaik untuk dibina lebih lanjut. “Prinsip dari event ini pembinaan. Jadi pemain yang bertalenta tinggi masih ada kesempatan bertanding di level provinsi meski timnya sudah kalah,” pungas Fadoli. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: