Demi Jalan Baru, Bukit Digerus
CINIRU - Dambaan warga Kecamatan Ciniru terkait bisa kembali berfungsinya Jalan Ciniru-Hantara segera terwujud. Pasalnya, jalan yang terputus akibat longsor tengah diperbaiki oleh Bina Marga dengan menggunakan alat berat. Bina Marga lebih memilih untuk membabat bukit yang ada sebelah jalan untuk membangun jalan baru. Bukit yang terletak antara perbatasan Desa Cijemit dan Desa Rambatan dibabat sepanjang 100 meter dengan lebar 8 meter. Diharapkan dengan pelebaran ini jalan bisa berfungsi sehingga warga tidak harus memutar arah baik yang akan ke Ciniru maupun ke Hantara. Jalan utama penghubung dua kecamatan itu longsor pada Jumat satu pekan lalu. “Agar memudahkan untuk membangun jalan baru maka bukit ini digerus dulu menggunakan alat berat. Ini satu-satunya jalan yang harus diambil karena tidak ada lagi lahan,” ucap Odo Suhenda salah seorang staf Bina Marga yang ditugas memantau pekerjaan ini, Selasa (24/4). Menurut dia, bukit yang digerus dengan alat berat itu lebarnya 8 meter dan panjangnya 100 meter. Ukuran ini disesuaikan dengan luas jalan yang longsor. Setelah bukit digerus kemudian dilakukan pengaspalan. Meski bisa dilewati motor namun selama 10 hari ke depan mobil tidak bisa melintas. Hal ini karena kondisi jalan berbahaya. Untuk motor sendiri bisa karena jalan yang diperlukan tidak begitu luas. Untuk mempercepat pekerjaan alat berat ini dioperasikan sejak pukul 08.00-16.00. Apabila prosesnya cepat, jalan yang ditutup bisa kurang dari 10 hari. Mengenai lahan yang digerus merupakan milik Perhutani Kuningan. Pantauan Radar, alat berat yang digunakan itu terus berkerja tidak henti-henti. Para pengendara motor yang akan melintas pun harus sabar. Sebab, kalau diganggu tidak akan beres-beres. Agar proses pengerjaan berjalan lancar, Danramil Ciniru Lettu Inf Chaerudin, Kades Cijemit Yaya Cahyadi, Kaur Ekbang Coco Sukarsa dan petugas Polsek Ciniru ikut terjun. Mereka terus mengawal agar perbaikan cepat beres, karena jalan merupakan akses utama. “Saya bersyukur sudah dua hari alat berat beroperasi. Apabila tidak cepat tanggap kasihan warga yang akan melinatas. Dengan terputusnya jalan ini warga harus memutar arah apabila ingin ke Kuningan dari Hantara,” jelas Coco kepada Radar. Sementara itu diperoleh kabar, pemkab belum mengajukan secara tertulis mengenai penggunaan lahan milik Perhutani. Pembabatan bukit hanya izin lisan, dari pihak Perhutani sendiri belum ada reaksi. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: