Lima Misi untuk Jabar Ngabret 2020

Lima Misi untuk Jabar Ngabret 2020

BANDUNG–Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan lima misi pembangunan tahun 2020 dalam forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Selasa (2/4). Dalam pemaparan yang berjudul \"Pemantapan Kesejahteraan Masyarakat dan Pelayanan Publik”, kelima misi tersebut menitikberatkan pada sumber daya manusia dan pemerataan pembangunan. Kelima misi tersebut merupakan upaya mewujudkan visi misi 2018-2023, yakni “Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi”. \"Pertama, kita punya cita-cita kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Jawa Barat adalah bertakwa dan berpancasila. Ini menjadi penting dan relevan, tetap dalam bingkai NKRI dan tetap dalam bingkai Pancasila. Kedua, adalah melahirkan manusia yang berbudaya,\" kata pria yang akrab disapa Emil. Misi yang ketiga adalah mempercepat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan berbasis lingkungan dan tata ruang yang berkelanjutan. Keempat, meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi umat. “Dan misi yang kelima mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inovatif,\" imbuhnya. Menurutnya, beberapa pencapaian dari tahun 2018 menjadi modal awal Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menentukan strategi pembangunan di 2020. Seperti terlihat pada capaian indikator makro pembangunan Jawa Barat. “Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2018 ada di angka 70,99 poin meningkat dibanding 2017 di angka 70,69 poin. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) 2018 sebesar 5,64 persen atau di atas rata-rata nasional,” tuturnya. Kemudian, inflasi 2018 yang dapat dikendalikan sebesar 3,54 persen. Tingkat kemiskinan 2018 menurun menjadi 7,25 persen dibandingkan 2017 sebesar 8,71 persen. Tingkat pengangguran terbuka 2018 menurun menjadi 8,17 persen dibandingkan tahun  2017 sebesar 8,22 persen, serta gini rasio 2018 di angka 0,405 poin. “Indikator makro ini ditargetkan lebih baik pada 2020. IPM ditargetkan meningkat menjadi 71,91-72,52 poin, LPE  meningkat diprediksi 5,50-5,90 persen, inflasi ditekan antara 3,00-4,00 persen. Adapun tingkat kemiskinan ditargetkan menurun menjadi 6,07-6,31 persen, tingkat pengangguran terbuka 7,7-7,9 persen, juga gini rasio pada kisaran 0,37-0,38 poin,” tambahnya. Dia ingin, bersama Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum, menggeber banyak hal. Emil yakin program kerjanya akan berjalan lancar karena konsep dan gagasannya memang dirancang secara mandiri. \"Intinya adalah percaya diri. Jadi, masyarakat, investor, pemerintah harus yakin kalau kami punya konsep yang jelas bahwa Jawa Barat dengan konsep seperti ini akan menjadi provinsi termaju, tercepat, terbaik se-Indonesia,\" ingin Emil. Meski demikian, Emil mengakui, secara fair, di tahun 2020 Jabar masih akan menghadapi banyak tantangan untuk diselesaikan. Seperti ketimpangan sosial dan kemiskinan. “Tapi Insya Allah, dengan program kemandirian desa dan lain-lain, dalam lima tahun kita kikis semaksimal mungkin,\" harapnya. Tidak hanya misi, mantan Walikota Bandung ini juga memaparkan sembilan prioritas pembangunan dalam RKPD 2020. Pertama, akses pendidikan untuk semua. Kedua, desentralisasi pelayanan kesehatan. Ketiga, pertumbuhan ekonomi umat berbasis inovasi. Keempat, pengembangan destinasi dan infrastruktur pariwisata. Kelima, pendidikan agama dan tempat ibadah juara. Keenam, infrastruktur konektivitas wilayah. Ketujuh, gerakan membangun desa (Gerbang Desa). Kedelapan, subsidi gratis golongan ekonomi lemah (Golekmah), Kesembilan, inovasi pelayanan publik dan penataan daerah. “Untuk merelalisasikannya, postur anggaran 2020 konsekuensinya lebih besar dibandingkan 2019. APBD 2020 diproyeksikan Rp36 triliun dengan kontribusi terbesar dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 58,48 persen. Sedangkan belanja daerah tahun anggaran 2020 diproyeksikan lebih dari Rp38 triliun,” paparnya. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini Emil mengajak semua stakeholder yakni birokrasi, akademisi, komunitas, pengusaha, dan media agar selalu kompak dalam membangun Jabar. \"Kita penuh semangat, penuh dengan gagasan, penuh dengan cara baru. Namun yang menjadi masalahnya hanya satu yaitu kurang kompak. Jika masyarakat Jabar kompak, kita bisa kalahkan semuanya,” tandasnya. Di sesi yang lain, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Hadi Prabowo mengatakan, forum Musrenbang 2019 bertujuan menajamkan, menyelaraskan, dan mengklarifikasi prioritas pembangunan daerah yang akan diakomodasi dalam RKPD 2020. Hadi mengapresiasi Jabar punya start yang bagus untuk merealisasikan berbagai program unggulan 2020 tersebut. \"Saya sampaikan apresiasi dan penghargaan atas tercapainya pelaksanaan pembangunan, pelaksanaan program kegiatan baik yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat maupun atas usulan aspirasi dari pemerintah provinsi, ataupun pemerintah kabupaten kota,\" singkatnya. (jun/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: