Kerusakan Jalan Dominan di Wilayah Selatan, Anggaran Rp75 Juta, Termasuk Pemeliharaan Jalan Beton
CIREBON–Jalan berlubang di sejumlah kawasan, tidak dapat diperbaiki dalam waktu dekat. Anggaran pemeliharaan yang ada, tidak cukup untuk menjangkau 242 titik kerusakan di seluruh Kota Cirebon. Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon Hanry David mengatakan, anggaran pemeliharaan setiap triwulan hanya Rp75 juta. Itu berlaku untuk semua jenis jalan, mulai yang beraspal hingga beton. “Masih kurang. Apalagi kerusakan paling banyak di daerah selatan,” ujarnya. Menurut dia, idealnya anggaran pemeliharaan jalan setiap triwulan Rp1 miliar. Anggaran ini rasional karena tingkat kerusakaannya bervariasi. Termasuk jalan beton yang pemeliharaan jalannya berbeda dengan aspal. Dari data Bidang Bina Marga, sedikitnya 242 titik jalan yang rusak. Tingkat kerusakannya antara 5-10 persen dan menjadi kewenangan DPUPR untuk memperbaiki. Salah satu kerusakan jalan yang paling parah ada di Jl Katiasa-Angkasa, Kecamatan Harjamukti. Jalan hasil betonisasi itu banyak yang berlubang. Kerusakan di Jl Katiasa sudah lama dikeluhkan masyarakat. Pantauan Radar, sepanjang Jalan Katiasa dimulai dari Terminal Harjamukti menuju Bandara Penggung, tercatat 13 titik kerusakan jalan di ruas kanan-kiri dan juga tengah. Kerusakan yang terjadi juga bermacam-macam. Mulai dari retak hingga membuat lubang. Dari 13 titik itu, 3 di antaranya adalah lubang jalan dengan diameter lebar dan kedalaman yang cukup membahayakan. Pasalnya, kawat betonan menganga ke permukaan jalan. Warga setempat, Rudi (39) meminta pemerintah untuk segera memperbaiki kondisi jalan beton. Karena kerusakannya terhitung parah dan membahayakan pengguna jalan. \"Kawat besinya sudah pada keluar gini. Bahaya kalau kena orang. Semoga cepat diperbaiki,\" tambahnya. (abd/myg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: