Desa Bojong Kulon Halau Peredaran Narkoba, Giatkan Pelatihan Bentuk Kader Anti Narkoba
CIREBON-Peredaran narkoba sudah sangat masif dan hampir menembus berbagai segmen. Guna mengantisipasi itu, pemerintah desa, karang taruna, dan unsur terkait, berinisiatif membentuk kader anti narkoba dan HIV/AIDS. Selain pembentukan kader, dilakukan kegiatan donor darah yang bekerja sama dengan PMI Kabupaten Cirebon. Di hadapan puluhan pemuda dan perangkat desa, Muhyidin memaparkan bahaya penyalahgunaan narkoba, termasuk ciri orang yang menggunakan obat-obatan terlarang tersebut. Dirinya menuturkan, narkoba adalah salah satu musuh terbesar yang dapat menghancurkan bangsa tanpa perlu adanya senjata. Dengan telah dikukuhkannya kader anti narkoba di Desa Bojong kulon, Muhyidin berharap mereka dapat menjadi generasi penerus yang peduli terhadap bahaya dan efek yang ditimbulkan. Muhyidin juga mengajak masyarakat untuk sama-sama berperan aktif apabila menemukan ciri orang yang mengonsumsi narkoba, sebagaimana yang telah dipaparkan dalam penyuluhan. “Ciri-ciri pengguna narkoba bicaranya cadel (tidak lancar, red), jalannya sempoyongan, menerima reaksi terhadap sesuatu secara berlebihan, berhalusinasi, dan lain sebagainya. Bila menemui ciri tersebut, bisa memberikan informasi kepada kepolisian,” himbaunya. Satu kesempatan, Aip Syarifudin memberikan apresiasi kepada karang taruna, pemerintah desa, dan unsur lain yang telah menyelenggarakan acara. Katanya, penanganan narkoba bukan hanya tanggung jawab kepolisian atau badan narkoba, melainkan perlu adanya peran aktif dari semua unsur masyarakat. “Kami dari badan narkotika, termasuk polres, sedang menyelenggarakan integrasi 3 pilar. Pertama unsur Pemerintah, Polri, dan TNI, dalam konteks narkoba. Terbukti di Desa Bojong Kulon terjalin sinergitas untuk melakukan itu. Kepedulian masyarakat itulah yang kami harapkan,” terangnya. Lebih lanjut Aip mengaku telah memberikan surat edaran bupati kepada instansi termasuk desa, untuk menyelenggarakan kegiatan serupa dalam rangka penanggulangan narkoba. Katanya, tidak semua desa bersedia melakukan. “Harapan saya seperti Desa Bojong Kulon. Inisiatif meminta kami melakukan sosialisasi. Terkait bahaya narkoba, masalahnya adalah kepudulian. Adanya kepedulian masyarakat, itu yang kami harapkan. Salah satu alasan orang tidak peduli narkoba adalah dirinya tidak merasa terancam dan terdampak,” paparnya. Kepala Desa Bojong Kulon, Abdullah juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi hadir dalam pembentukan kader anti narkoba di desanya. Abdullah berharap, pembentukan kader dapat memberikan manfaat terkait informasi dan edukasi bahaya dari penyalahgunaan obat-obatan terlarang. “Mudah-mudahan dari acara ini kita mendapatkan manfaat. Masyarakat juga jangan sungkan-sungkan menanyakan demi terciptanya generasi muda yang sehat,” pungkasnya. (ade)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: