Parkir Liar Bikin Macet Jl Perjuangan, Dishub Angkat Tangan

Parkir Liar Bikin Macet Jl Perjuangan, Dishub Angkat Tangan

CIREBON-Jalan Perjuangan, khususnya di simpang tiga Kampus Untag 45 Cirebon acapkali mengalami kepadatan. Terutama di jam sibuk. Para pengendara yang melintas, mengeluhkan kondisi tersebut. Pengendara dari arah Bima yang hendak menuju ke arah Jl Perjuangan-Majasem harus mengantre cukup lama untuk sekedar berbelok arah. Begitupun pengendara dari arah Majasem yang hendak menuju Jl By Pass juga harus mengantri cukup panjang. “Kalau siang atau sore, sering macet. Lalu lintas juga semrawut, mungkin karena ada pengendara yang buru buru. Tapi malah nyerobot dan membahayakan pengendara lain” ujar Putri (20) mahasiswa yang sering melintas di Jalan Perjuangan, Selasa (9/4). Diakui oleh Kepala Seksi Pengendalian Operasional (Dalops) Dinas Perhubungan Kota Cirebon Roni Priatna SSiT, di Jalan Perjuangan seringkali terjadi kepadatan. Menurutnya, kepadatan itu merupakan konsekwensi karena kawasan jalan perjuangan adalah daerah pendidikan yang relatif padat. Selain karena adanya aktifitas kendaraan roda dua milik para mahasiswa, di pinggir jalanya juga sering digunakan untuk parkir sembarangan. Selain itu, di daerah tersebut juga sudah menjadi daerah ekonomi. Terbukti dengan banyaknya para pedagang kaki lima dan juga kafe disana. “Pergerakan kendaraan di daerah tersebut disebabkan jalan perjuangan sudah menjadi daya tarik pusat kegiatan. Sehingga disitu tidak bisa menampung beban kendaraan saat berada di jam jam sibuk,” ungkap Roni. Dikatakan Roni, Pihaknya sudah menerjunkan petugas untuk mengatur lalu lintas di pertigaan untag. Tetapi memang langkah tersebut diakuinya masih belum maksimal. “Dari kami sudah menerjunkan petugas. Tapi waktu-waktu tertentu. Memang belum meng-cover sepenuhnya,” katanya. Dari hasil kajian Dinas Perhubungan (Dishub), ada empat titik kemacetan baru yang memerlukan pemasangan APILL yakni Jl Swadaya-Jl Perjuangan atau simpang tiga Kampus Untag, perempatan SPBU Kalijaga dan dua titik lain di Jl Cipto Mangunkusumo. Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub, Gunawan DEA mengatakan, dari kajian itu diketahui bahwa di beberapa titik kemacetan baru, kepadatan disebabkan tidak adanya APILL. Untuk mengatasi persoalan kemacetan ini, dishub sudah memiliki rencana untuk memasang APILL di di titik macet itu. Hanya saja anggarannya belum memadai, sedangkan satu titik lampu merah dibutuhkan anggaran setidaknya Rp200 juta. “Pertigaan kampus Untag sebenarnya mau kita pasang, tapi anggarannya belum ada. Padahal setiap hari di situ macet,” kata Gunawan. (awr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: