BMKG Sebut Musim Kemaru Datang Terlambat

BMKG Sebut Musim Kemaru Datang Terlambat

CIREBON-Perubahan cuaca ekstrem belakangan kerap terjadi di Jawa Barat, khususnya di wilayah III Cirebon. Pada pagi hingga siang cuaca terik dengan kelembaban tinggi, sore hingga malam hari terjadi hujan dengan intensitas sedang disertai petir dan angin kencang. Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Idzyin mengungkapkan, kondisi ini disebabkan pergantian musim hujan ke musim panas. \"Kondisi ini normal, karena sudah masuk musim pancaroba. Kadang hujan lebat kadang panas,” ungkapnya. Penyebabnya, kata dia, terjadi pergerakan awan konvektif yang semakin tinggi, menyebabkan cuaca sangat panas siang hari kemudian hujan lebat dengan intensitas sedang hingga tinggi. Namun hujan itu biasanya tidak berlangsung lama, setelah itu cuaca akan kembali berawan. Dia juga mengimbau, agar dalam musim pancaroba ini berhati-hati potensi pohon tumbang karena angin kencang. Selain itu terkadang disertai petir, pihaknya menyarankan agar masyarakat mengamankan peralatan elektroniknya. BMKG memprediksi,  musim hujan akan berakhir April sampai Bulan Mei ini, termasuk terlambat untuk musim kemarau. Hanya saja kemungkinan tidak ada kemarau panjang atau fenomena Elnino pada tahun ini. \"Masyarakat diminta tetap waspada dengan kondisi cuaca ini, terutama saat turun hujan lebat. Waspadai bencana longsor dan banjir saat kondisi demikian. Menjaga kesehatan juga penting pada saat musim pancaroba ini,\" imbuhnya. Sementara Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kota Cirebon Agung Sedijono menambahkan, cuaca ekstrim di Kota Cirebon bisa menimbulkan beberapa dampak, seperti pohon tumbang dan banjir. Namun menurutnya, pohon tumbang lah yang menjadi perhatiannya. Pasalnya bulan lalu belasan pohon di jalan protokol dan sekitarnya tumbang akibat hujan angin. Untuk banjir, selama di hulu tidak terlalu lebat hujannya, wilayah kota relatif aman. Hanya mungkin genangan air yang beberapa jam sudah bisa surut.\"Coupons \"Ya kekhawatiran kami adalah bencana pohon tumbang. Bulan lalu tercatat ada 12 pohon, sedangkan korban jiwa tidak ada. Tim reaksi cepat kami tetap bersiaga penuh, bila ada laporan masuk kami akan respon secepatnya,\" tandasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: