Pemkab Kuningan Janji Bantu Warga Tertimpa Longsor
KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan berjanji akan segera membantu para korban yang tertimpa musibah bencana alam yang tersebar di sejumlah titik. Bukan hanya terhadap korban tanah longsor di Desa Cipasung, Kecamatan Darma, bentuk perhatian juga akan diberikan bagi warga yang tertimpa musibah angin puting beliung di Desa Cipakem, Kecamatan Maleber. Pemkab melalui BPBD juga terus memantau lokasi-lokasi yang rawan terjadi bencana alam. Salah satunya dengan mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk selalu waspada ketika terjadi hujan deras. Penanganan terhadap para korban bencana alam seperti yang terjadi di Desa Cipasung, juga harus secepatnya dilakukan. Pemkab saat ini terus melakukan pendataan terhadap wilayah-wilayah yang terkena bencana alam. “Ya harus ditangani, kita paksakan anggaran harus ada. Walaupun mungkin untuk kebencanaan kita kan sedikit, tapi mau tidak mau kita harus adakan,” kata Bupati H Acep Purnama SH MH saat ditemui awak media, usai mengikuti Isra Mikraj di Pendopo Pemkab Kuningan, Rabu (10/4). Acep mengaku, sempat menerima telepon dari Bupati Majalengka untuk bersama-sama melakukan penanganan kebencanaan di jalan nasional tersebut. Walaupun memang, titik lokasi bencana ada di wilayah Majalengka. “Kemarin saya sudah tugaskan dari BPBD sama PUPR dan kita juga ditelepon dari Bupati Majalengka untuk sama-sama ada penanganan,” tukas bupati singkat. Hal senada disampaikan pula Sekda Dian Rachmat Yanuar. Dian mengatakan, bahwa langkah-langkah tanggap kebencanaan telah dilakukan oleh BPBD. “Kita sudah melakukan langkah-langkah, termasuk salah satunya ke BPBD untuk segera mengambil tindakan tanggap darurat bersama Dinas Sosial. Insya Allah kita akan pikirkan bentuk perhatian terhadap para korban seperti apa,” kata Dian. Namun yang pasti, kata dia, pihaknya telah menginstruksikan kepada dinas atau instansi terkait, agar mengambil langkah strategis untuk menindaklanjuti atas bencana tanah longsor yang menimpa sejumlah warganya. Bahkan pemerintah daerah memiliki anggaran kebencanaan di angka miliaran rupiah, yang dipergunakan bagi kepentingan tanggap bencana. “Anggaran kebencanaan itu ada berapa miliar lah, tapi yang jelas ada. Dana itulah yang akan kami gunakan untuk mengantisipasi kejadian-kejadian seperti ini,” jawabnya. Dia mengaku, anggaran kebencanaan akan dialokasikan untuk membantu korban yang tertimpa musibah bencana alam. Termasuk juga bagi warga di wilayah Cipakem Kecamatan Maleber yang tertimpa angin puting beliung, khususnya yang menghuni hunian sementara (huntara). “Iya termasuk itu, pokoknya kejadian bencana di wilayah Kabupaten Kuningan kita lakukan penanganan secara cepat. Tentunya anggaran sudah kita siapkan,” tandasnya. Terkait kondisi jalan yang mulai ada kerusakan di sejumlah titik, pihaknya mengaku, telah melakukan rapat terbatas dengan dinas terkait. Walaupun memang, pengerjaan perbaikan jalan belum dapat dilakukan akibat kondisi alam yang tidak menentu. “Kita sudah membahas dalam rapat terbatas, kalau kita lakukan hari ini juga kan mempengaruhi kualitas jalan. Karena curah hujan tinggi, jadi tidak mungkin dilakukan. Tapi kita sudah instruksikan dinas terkait, administrasi dan persiapan-persiapan lain sudah kita lakukan,” ujarnya. Jika curah hujan menurun, dia berjanji akan segera melakukan perbaikan jalan di titik-titik kerusakan. “Kita akan laksanakan kalau curah hujan sudah turun, harap bersabar dulu. Bukan berarti kita tidak peduli, kita sudah paham, kita akan lakukan nanti setelah curah hujan menurun atau berhenti,” tegasnya. Dirinya beranggapan, jika pengerjaan perbaikan jalan dilakukan saat kondisi curah hujan masih tinggi, maka hasilnya akan sia-sia. “Kalau kita paksakan perbaiki jalan tapi curah hujan masih tinggi, ya percuma. Intinya kita prioritaskan perbaikan jalan itu di semua titik, jalur-jalur infrastruktur jalan akan kita perbaiki,” tekadnya. Di sisi lain, pihaknya kini tengah disibukan pula untuk mensukseskan Pemilu serentak 2019. Terlebih imbauan kepada pimpinan SKPD untuk tidak bepergian ke luar kota juga dilakukan. “Saat ini kita menghadapi pilpres ya, kita juga sudah ada imbauan kepada kepala dinas, pejabat strategis, maupun dinas terkait untuk tidak bepergian ke luar kota menjelang pemilu ini. Langkah ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan, saat menjelang pemilu digelar,” tutupnya. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: