Tiga Hari Tertahan Longsor, Truk Tronton Sudah Bisa Melintas

Tiga Hari Tertahan Longsor, Truk Tronton Sudah Bisa Melintas

KUNINGAN–Sudah tiga hari terakhir, para sopir truk bertonase besar tertahan di Desa Cipasung, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, akibat jalan nasional di Desa Sindangpanji, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka tertutup longsoran tanah. Akhirnya sejumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat sudah bisa melintas, Kamis (11/4). Para sopir truk bertonase besar memilih memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan sambil menunggu proses pembersihan longsoran selesai, ketimbang kembali lagi ke tempat asalnya. Mereka beralasan jika kembali lagi akan mengalami kerugian biaya perjalanan. Pantauan Radar Kuningan di lapangan, sejumlah kendaraan motor maupun mobil telah diperkenankan petugas untuk melintasi jalur tersebut. Tak terkecuali truk bertonase besar bisa melintas dengan cara bergantian sesuai arahan petugas. Beberapa titik pemberhentian seperti di depan Waduk Darma, SPBU Kawah Manuk Darma, dan sepanjang jalan Desa Cipasung, Kecamatan Darma mulai sepi antrean truk besar. Bahkan di depan Waduk Darma sudah terlihat kosong dari antrean truk besar, berpindah ke dekat tugu perbatasan Kuningan-Majalengka. Sopir truk bertonase besar Solihin mengatakan, pasca kejadian longsor yang terjadi di Sindangpanji, dia terpaksa meminggirkan kendaraannya karena tidak bisa melintas. Dari sejak kejadian hingga kemarin (11/4), berarti sudah tiga hari berada di Darma. “Kita nggak bisa lewat, ini sudah tiga malam di sini sejak hari Senin lalu. Kita semua dari Cirebon, mau ke Ciamis dan Tasik juga ada,” kata Solihin diamini sopir lainnya, Dede saat ditemui Radar Kuningan. Dia menyebutkan, truk-truk bertonase besar itu membawa pakan ternak maupun semen. Jika memaksakan kembali ke Cirebon berarti biaya transport hilang, dan pihak perusahaan tidak menggantinya. “Ada yang bawa pakan ternak, ada juga yang bawa semen. Saya memilih menunggu di sini karena kalau pulang lagi mengalami kerugian. Apalagi pemesan pakan ternak meminta kami untuk tetap berada di sekitar Darma sambil menunggu proses pembersihan bekas longsoran rampung,” sebutnya. Dia bersama para sopir lainnya mengaku, sebelumnya mendapat informasi bahwa hari Rabu (10/4) akses jalan yang tertutup longsor sudah dapat dilalui. Namun ternyata, hingga Kamis siang (11/4) belum dapat dilalui. “Dari kemarin kita mendapat informasi katanya besok (Rabu, red) insya Allah bisa, tapi ternyata nginep lagi. Malam juga ada informasi, katanya besok (hari ini, red) insya Allah bisa, tapi sampai sekarang belum ada perintah boleh melintas,” ungkapnya. Ditanya apakah ada rencana putar arah, dia bersama para sopir lainnya hanya bisa pasrah saja menunggu kepastian dari petugas di jalur longsor. “Ya karena sudah ada informasi saja menjanjikan katanya besok bisa lewat, makanya kita nggak putar arah. Kita ada 20 lebih truk yang mengantre di belakang,” ujar Solihin. Sementara itu, kontraktor jalan, Dwiyono mengatakan, ada kendala terhadap pembersihan material longsoran tanah, karena hujan masih saja terjadi sehingga menyebabkan longsoran susulan. “Kendala kami karena longsoran itu kan ada 9 titik ya, pertama sudah dievakuasi yang mobil terjebak itu. Setelah itu sudah dibersihkan, kemudian paginya itu longsor lagi,” terangnya. Walau begitu lanjutnya, khusus kendaraan roda dua sudah diperbolehkan melintas sejak malam tadi. “Roda dua dari sejak malam sudah bisa, roda empat juga sama, tapi tetap kita atur karena ini penanganan sementara. Kondisinya sekarang sudah lebih baik, namun ya itu jalan masih licin,” jelasnya. Tak berselang lama kemudian, para sopir truk bertonase besar diperbolehkan melintas oleh petugas lapangan. Namun saat melintas harus dilakukan secara bergantian. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: