KPU Ingin Pemilu di Indramayu Sesuai Jadwal

KPU Ingin Pemilu di Indramayu Sesuai Jadwal

INDRAMAYU-KPU Indramayu masih menunggu laporan dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) terdampak banjir luapan Sungai Cimanuk. Pasalnya, apabila banjir tak kunjung surut maka pelaksanaan pemilihan umum di Kabupaten Indramayu terancam ditunda. “Besok (hari ini, red) saya mau rakor di Bandung dulu. Kemudian saya juga masih menunggu laporan dari PPK terkait lokasi TPS terdampak banjir, sebelum kita menggelar pleno. Tapi kelihatannya hari ini (kemarin, red) banjir mulai surut, mudah-mudahan dalam beberapa hari ini benar-benar surut dan tak ada lagi TPS yang kebanjiran,” kata Ketua KPU Indramayu Ahmad Toni Fatoni. Sementara Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Sindang Rahmat mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pengecekan ke lapangan serta menerima laporan dari PPS terkait kondisi TPS yang terdampak banjir. Tapi, menurutnya, secara umum kondisi banjir di wilayah Kecamatan Sindang berangsur surut. “Kita masih terus melakukan pengecekan lapangan. Tapi secara umum banjir sudah mulai surut dibandingkan kemarin. Mudah-mudahan tidak ada lagi banjir susulan, sehingga pelaksanaan pemilu bisa sesuai jadwal dan tidak diundur,” harapnya. Rahmat mengakui kalau sejumlah desa di Kecamatan Sindang memang terdampak banjir luapan Cimanuk. Namun ia menwgaskan bahwa untuk logistik pemilu semuanya aman, dan tidak ada yang terkena dampak banjir. Ketua KPU Indramayu Ahmad Toni Fatoni menambahkan, terkait kesiapan logistik pemilu di Kabupaten Indramayu sudah siap 99,9 persen. Bahkan surat suara juga sudah mulai didistribusikan ke masing-masing PPK dan saat ini masih berlangsung pendistribusian tersebut. “Untuk logistik kita tinggal menunggu kekurangan surat suara sebanyak 1.200 lembar,” imbuhnya. Pantauan hingga Kamis sore (11/4), banjir di Kabupaten Indramayu memang mulai surut. Meski di beberapa tempat masih ada yang tergenang. Sejumlah warga yang sebelumnya mengungsi ke rumah saudaranya pun mulai kembali ke rumahnya untuk membersihkan sisa-sisa banjir. Slamet (48), warga Pekandangan mengungkapkan ia sempat mengungsi beberapa hari ke rumah kakaknya di Indramayu kota akibat rumahnya terendam. Namun sejak kemarin ia sudah bisa kembali ke rumahnya. “Alhamdulillah hari ini sudah bisa kembali ke rumah,” ungkapnya. Meski demikian, air terlihat masih menggenangi sejumlah rumah dan ruas jalan di wilayah tersebut. Belum surutnya air salah satunya disebabkan oleh hujan deras yang terjadi pada dini hari. Sementara itu, di Desa Plumbon, Kecamatan Indramayu, air sudah surut. Namun jalan desa di RT 02 RW 03 Plumbon amblas tergerus luapan sungai. Dandim 0616 Indramayu Letkol Agung Nur Cahyono SIP MTr (Han) mengatakan pihaknya telah mengerahkan anggotanya untuk membantu korban terdampak banjir. “Kami libatkan juga warga desa untuk membersihkan sisa-sisa banjir. Upaya pembersihan ini akan terus dilakukan di wilayah terdampak banjir,” kata Agung kepada Radar Indramayu. Sementara itu, di Jalan Kembar yang menghubungkan Simpanglima ke arah PDAM Indramayu, masih dilakukan penyadotan air dengan menggunakan sejumlah mobil tangki dari BBWS. Ruas jalan ini pun mulai mengering, meski sejumlah bangunan seperti SDN 1 Kepandean dan SDN 2 Kepandean masih tergenang. Sementara data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, total banjir telah merendam 8.271 rumah warga. Jumlah masyarakat korban banjir mencapai 24.813 jiwa. Sebagian akses jalan protokol di Indramayu masih ditutup karena genangan air. Dilaporkan banjir tidak merenggut korban jiwa. Guna menanggulangi banjir, BBWS Cimanuk-Cisanggarung segera membongkar jalan di Desa Pagirikan, Pasekan agar aliran air tidak tersendat. Upaya pembongkaran itu diperkirakan akan rampung dalam 4 hari. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: