Nonny Harapan Terakhir Kota Udang Lolos Selekda Biliar Jawa Barat

Nonny Harapan Terakhir Kota Udang Lolos Selekda Biliar Jawa Barat

CIREBON – Dua pebiliar putra andalan Kota Cirebon dipastikan gagal menembus skuad PON Jawa Barat. Dicky Suprapto dan William Johan gugur di fase kedua seleksi daerah (selekda) biliar Jawa Barat yang berlangsung di Kota Bandung, Selasa (16/4) lalu. Wakil Kota Udang yang tersisa adalah Nonny Kristyanti Andilah di sektor putri. Pelatih biliar Kota Cirebon, Ruddy Gunawan mengatakan, Nonny sebagai peraih medali perunggu PON 2016 berstatus seeded pada seleksi tersebut. Jika pebiliar lain bersaing sejak babak-babak awal, Nonny menunggu di putaran final yang akan dilaksanakan hari ini. “Nonny harapan terakhir Kota Cirebon. Semoga kali ini dia beruntung dan berhasil mengisi satu tempat dalam pemusatan latihan daerah (pelatda) yang akan dipersiapkan menuju PON 2020. Semoga dia tidak melakukan kesalahan dalam pertandingan nanti,” kata Ruddy. Tidak hanya Kota Cirebon. Wakil-wakil Kabupaten Cirebon juga sedang bersaing dalam penjaringan atlet biliar Jawa Barat tersebut. Ada empat pebiliar Kabupaten Cirebon yang dipanggil mengikuti selekda. Mereka adalah Roy Wijaya dan Rudi Hartono dari divisi pool, Rahmat Minadjadja (carrom) serta Dhendy Krhistanto (snoooker). Roy bersama Rudi dan Rahmat yang bermain dari putaran pertama, masih bertahan dan akan kembali berlaga hari ini. Rahmat akan langsung menghadapi laga final melawan andalan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Heryanto. “Saya merasa cukup siap. Mudah-mudahan tidak kendala dalam laga final besok (hari ini, red),” kata Rahmat. Berbeda dengan ketiga rekannya yang memulai selekda dari babak pertama, Dhendy Krhistanto masuk dalam tim seeded. Peraih medali perunggu PON 2026 dan tiga medali emas di Porda Jawa Barat 2018 salah satu harapan terbesar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kabupaten Cirebon. Sebelumnya, pebiliar kelahiran Semarang, 17 Desember 1994 tersebut sudah berusaha mempersiapkan diri semaksimal mungkin. Dhendy secara reguler menjalani program latihan enam jam setiap hari. “Saya ingin kembali ke PON setelah hanya meraih perunggu di 2016 lalu,” kata dia. “Maka, saya berusaha keras mempersiapkan diri sebelu seleksi. Di sisi lain, perjuangan menuju PON 2020 memang lebih berat dari PON sebelumnya. Sebab, setelah lolos seleksi di Jawa Barat pun kita masih harus lolos dari babak kualifikasi (BK) PON,” tambahnya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: