Dunia Kutuk Teror di Sri Lanka

Dunia Kutuk Teror di Sri Lanka

KOLOMBO-Masyarakat internasional mengutuk keras serangan bom di Sri Lanka yang menewaskan 197 orang dan melukai ratusan orang, Minggu (21/4). Bom diledakkan di delapan lokasi berbeda, termasuk gereja tempat umat Kristiani merayakan Paskah dan hotel bintang lima di ibu kota Kolombo. Tak lama setelah ledakan, pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus mengutuk serangan-serangan yang menewaskan ratusan orang di tiga gereja dan empat hotel di Sri Lanka. Menurutnya, aksi biadab itu adalah aksi kekerasan yang bengis. Selain menewaskan 197 orang, ledakan-ledakan tersebut juga melukai lebih 400 orang. \"Saya merasa sedih dan perih setelah menerima kabar tentang serangan-serangan tersebut yang terjadi hari ini (kemarin, red). Paskah, membawa duka cita dan pedih ke gereja-gereja dan tempat-tempat lain saat orang-orang berkumpul di Sri Lanka,\" kata Paus Fransiskus kepada puluhan ribu orang di Alun-Alun St. Peters, Minggu (21/4). Kutukan keras juga datang dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Dalam satu pernyataan tertulisnya,Erdogan mengutuk serangan itu sekeras-kerasnya. \"Ini adalah serangan terhadap semua manusia. Atas nama rakyat Turki, saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan rakyat #SriLanka, dan mendoakan mereka yang cedera semoga cepat sembuh,\" kata Erdogan, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Turki, Anadolu. Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dalam satu cuitan di Twitter mengutuk keras serangan teroris mengerikan di Sri Lanka saat Paskah. “Belasungkawa terdalam saya untuk saudara rakyat Sri Lanka. Pakistan menyampaikan solidaritas penuh buat Sri Lanka pada saat kesedihan ini,\" cuitnya. Perdana Menteri India Narendra Modi juga mengecam ledakan mematikan tersebut. Ia mengatakan, tak ada tempat untuk kekejaman semacam ini di India. “Kami menyampaikan solidaritas buat rakyat Sri Lanka. Hati saya bersama keluarga yang berduka dan mendoakan mereka yang cedera,” katanya. Di dalam satu pernyataannya di Twitter, juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel, Steffen Seibert, mengatakan, pihaknya sangat terkejut oleh berita bahwa umat Kristiani di Sri Lanka diserang dan tewas selama kegiatan Paskah. Sementara itu Perdana Menteri Inggris Theresa May menilai, serangan mematikan di Sri Lanka benar-benar mengerikan. \"Simpati terdalam saya untuk mereka yang menjadi korban pada saat tragis ini,\" katanya. Ucapan belasungkawa juga datang dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia menggarisbawahi Moskow tetap menjadi mitra yang dapat dipercaya untuk Sri Lanka dalam perangnya melawan terorisme internasional. \"Saya berharap para pelaku dan otak aksi kejam ini akan mendapat hukuman yang setimpal,\" katanya. Sedangkan Presiden AS Donald Trump, di dalam satu cuitan di Twitternya mengatakan AS siap membantu  Sri Lanka untuk bangkit. Di gereja St Sebastian di Katuwapitiya, sebelah utara Kolombo, 50 orang lebih dilaporkan tewas. Media di sana melaporkan 25 orang tewas dalam serangan terhadap satu gereja di Batticaloa, di Provinsi Sri Lanka Timur. Selain itu hotel tak lepas dari serangan teroris. Tiga hotel yang diserang ialah Shangri-La Colombo, Kingsbury Hotel dan Cinnamon Grand Colombo. Belum jelas apakah ada korban di hotel-hotel tersebut. Sembilan warga negara asing termasuk di antara orang yang meninggal dalam serangan tersebut. Sejauh ini belum ada pihak mengaku bertanggung-jawab atas serangan di negara yang dilanda perang selama beberapa dasawarsa melawan pemberontak Tamil hingga tahun 2009 itu. Selama perang itu ledakan bom terjadi di Kolombo, Ibu Kota Sri Lanka. Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe menyerukan sidang Dewan Keamanan Nasional di kediamannya Minggu siang.(wsa/fin/ant/rtr/ana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: