Server Pusat Sempat Ngadat, UNBK SMPN 1 Tukdana Tetap Berjalan Lancar

Server Pusat Sempat Ngadat, UNBK SMPN 1 Tukdana Tetap Berjalan Lancar

INDRAMAYU - Hari kedua Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMPN 1 Tukdana sempat diwarnai kendala teknis. Server pusat dengan lokal tidak terkoneksi. Demikian dikatakan Operator UNBK Imam Himawan, Selasa (23/4). Sehingga, kata Imam, server lokal harus stanby sampai terhubung dengan server pusat. Sedangkan di hari pertama, kata Imam, aplikasi tidak merespons, sehingga peserta ujian perlu reset ulang. “Tetapi secara keseluruhan UNBK dari hari pertama sampai kedua ini berjalan lancar,” ujarnya kepada Radar Indramayu. Sementara itu, Kepala SMPN 1 Tukdana Adi Arwadi didampingi Ketua Panitia UNBK Wahib Anwar mengatakan, untuk dapat menyelenggarakan UNBK, sudah melakukan berbagai persiapan dua bulan sebelum pelaksanaan. Mulai dari sarana dan prasarana inti dan penunjang lainnya, termasuk menyiapkan 102 komputer yang dipergunakan dalam UNBK. Selain itu, lanjut Adi, juga memastikan keamanan pasokan listrik serta akses jaringan internet yang lancar. Bahkan, menambahkan daya listrik sebesar 1600 watt untuk tiga ruang laboraturiun yang dipergunakan sebagai ruangan ujian. “Memang lancar atau tidak tergantung pada server pusat. Jika server pusat lancar, dan ditunjang dengan sarana dan prasarana yang baik, ya alhamdulillah pelaksanaan UNBK akan lancar,” katanya. Diungkapkan Adi, ada 281 siswanya yang mengikuti UNBK yang terbagi dalam tiga kelas dan masing-masing kelas dibagi tiga sesi. Menurutnya, pelaksanaan UNBK bisa menjadi bahan evalusi ke depan dalam penyelenggaraan UNBK di tahun yang akan datang agar lebih siap lagi dan matang. Terutama, dalam mempersipkan siswa-siswinya agar tidak canggung ketika mengerjakan soal ujian menggunakan komputer, sehingga berdampak pada prestasi siswa yang lebih bagus. Adi mengatakan, sistem UNBK sangat bagus karena bisa melatih siswa lebih jujur, dan tak membutuhkan banyak pengawas dibanding ujian manual atau tertulis. “Kalau ujian manual tiga kelas bisa membutuhkan pengawas lebih dari sembilan orang tapi UNBK untuk tiga kelas hanya 9 pengawas,” ujarnya. Sementara itu, untuk mengantisipasi kegiatan yang kurang baik pasca UNBK, bersama orang tua, di mana siswa membuat surat pernyataan untuk tidak corat-coret baju atau kegiatan negatif lainnya. Selain itu, sekolah juga akan mengisi kekosongan waktu siswanya usai UNBK, hingga pengumuman dengan sejumlah kegiatan. “Sampai diumumkannya hasil UNBK, kami akan melakukan banyak kegiatan. Terutama memberikan kesempatan bagi sekolah-sekolah SMA/SMK untuk menyosialisasikan sekolahnya ke siswa, dan para siswa nantinya akan dibimbing guru untuk memilih dan menentukan ke mana siswa kami akan di lanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi, sesuai minat dari siswa,” ujarnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: