Lagi, Petugas PPK Masuk IGD

Lagi, Petugas PPK Masuk IGD

MAJALENGKA – Seorang petugas Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) Argapura Bayu Alip Pratama ambruk saat hendak mengikuti rapat pleno rekapitulasi suara tingkat Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Selasa (23/4) sore. Akibatnya, penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan tersebut dilarikan ke IGD RSUD Majalengka. Sekretaris PPK Argapura Teguh Subagja menjelaskan, Bayu sebelumnya sudah merasa tidak enak badan karena maraton melakukan rapat pleno rekapitulasi suara tingkat PPK. Saat hendak rapat lanjutan pada Selasa (23/4) sore, Bayu tiba-tiba pingsan. Seketika, orang-orang yang berada di lokasi sekitar langsung mengangkatnya menuju kasur yang disediakan petugas medis di sekitar lokasi. “Sempat mendapat penanganan awal dan diberi minum teh manis hangat agar kondisinya membaik. Tapi beberapa saat kemudian dia tidak sadarkan diri lagi. Segera saja kami bawa ke RSUD pakai ambulans puskesmas yang telah standby tidak jauh dari lokasi rapat pleno. Memang dari kemarin malam juga kondisinya sedang tidak enak badan,” kata Teguh. Ketua KPU Kabupaten Majalengka Agus Syuhada menjelaskan, peristiwa yang menimpa para penyelenggara pemilu di bawah KPU Majalengka ini bukan yang pertama kalinya terjadi. Sehari sebelumnya (Senin), seorang anggota KPPS pada salah satu TPS di Desa Sadasari, Kecamatan Argapura meninggal dunia, diduga karena kelelahan. Waktu meninggalnya memang beberapa hari setelah pemilu. Namun masih dalam rangkaian tahapan pemilu. “Di bawah KPU Majalengka ada enam orang. Ada yang sakit, dirawat, kecelakaan, termasuk yang kemarin meninggal dunia,” ujarnya. Anggota KPU Majalengka divisi SDM Cecep Jamaksari menambahkan, sudah mendata para personel penyelenggara pemilu di bawah KPU Kabupaten Majalengka yang mengalami kelelahan, sakit, kecelakaan, maupun meninggal dunia saat melaksanakan tugas atau pada serangkaian tahapan penyelenggaraan pemilu. Untuk yang meninggal dunia, Cecep mendapat informasi bahwa akan ada santunan dari KPU-RI serta Pemprov Jabar. Walaupun informasi resmi melalui surat atau dokumen terkait hal ini belum didapat KPU Majalengka. Cecep menilai, jika kerja penyelenggara pemilu memang sangat berat. Para petugas harus bekerja maraton. Misalnya, petugas KPPS sudah bekerja mempersiapkan pemungutan suara sejak H-2 hingga H+1 pemungutan suara. Belum lagi, PPS dan PPK yang masih harus mengikuti rapat pleno rekepitulasi hingga 25 April mendatang. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: