UNBK Rawan Bermasalah saat Sinkronisasi, 32 Siswa SMPN 2 Ujian Susulan

UNBK Rawan Bermasalah saat Sinkronisasi, 32 Siswa SMPN 2 Ujian Susulan

CIREBON–Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hari pertama dan kedua diwarnai gangguan teknis. Sedikitnya 32 siswa SMPN 2 Cirebon terpaksa harus mengikuti ujian susulan 29 April nanti, karena kendala dalam sinkronisasi soal. Di tempat lainnya, SMPN 10 yang menginduk ke SMK Wahidin juga sempat mengalami keterlambatan hampir 30 menit karena kendala jaringan. Dari dua kejadian ini, proses sinkronisasi ke server pusat menjadi titik krusial pelaksanaan ujian online. Pada saat ujian dimulai, sinkronisasi ke server diperlukan untuk pengunduhan soal. Masalahnya, proses ini berjalan serentak dengan pelaksanaan UNBK di berbagai daerah. Beruntung di hari ketiga, berdasarkan pantauan Radar Cirebon, pelaksanakan ujian di sejumlah lokasi relatif lancar. Tidak ditemukan kendala teknis seperti di hari pertama dan kedua. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMPN 2 Cirebon Kamid SPd MM mengungkapkan, siswanya yang mengulang mencapai 32 orang. Dari jumlah peserta sekitar 208 siswa.  Beruntung mereka tidak terpuruk ataupun tertekan dan bersedia mengikuti ujian susulan. “Sempat ada gangguan, tapi hari kedua dan ketiga alhamdulillah siswa-siswi kita tetap antusias,” ujar Kamid. Dari hasil analisa help desk, siswa yang harus menjalani ujian ulang dikarenakan proses singkronisasi dengan server pusat mengalami gangguan. Sehingga ada beberapa bagian data yang tidak terunduh dengan tuntas. Namun pada saat siswa memulai ujian, komputer secara otomatis mengalami shut down. Kamid menyesalkan kejadian ini. Tapi kendala teknis demikian mau tidak mau harus diterima dan sudah ada solusi yang diberikan untuk anak didiknya. “Dari kami Sudah komunikasi ke dinas pendidikan. Dan diputuskan untuk melakukan ujian susulan,” bebernya. Dirinya juga sudah memberikan pemahaman kepada para siswa supaya tidak merasa khawatir tidak lulus terkait dengan kendala teknis yang terjadi tersebut. Selain itu, meski sedikit kecewa, para siswa memahami dan memaklumi kendala teknis yang terjadi. “Insya Allah semuanya kan lulus. Kecuali yang tidak mengikuti ujian,” tandasnya. Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Drs H Makruf MPdI mengaku sudah menindaklanjuti persoalan ini. Juga berusaha mencegah agar gangguan serupa bisa diminimalisasi. Untuk mengatasi kendala teknis dalam pelaksanaan UNBK, sebenaranya sudah ada help desk. Ini merupakan petugas yang bertanggung jawab terhadap aspek teknis selama ujian berlangsung. Mereka ditempatkan di beberapa posko sekolah seperti SMPN 5, SMPN 8, SMPK BPK Penabur dan SMPK Santa Maria. Dinas pendidikan juga sudah berupaya menanggulangi persoalan teknis. Salah satunya dengan mengirimkan surat ke PLN untuk tidak memadamkan listrik . Selain itu, untuk mengantisasi kendala teknis lainya, pihaknya meminta sekolah untuk menyediakan UPS. Sekolah harus menyediakan genset supaya tidak terkendala padamnya listrik. Di Kota Cirebon sudah 100 persen sekolah SMP sederajat menggelar UNBK. Di tahun pertama baru 7 sekolah. Tahun berikutnya sekolah sudah melakukan UNBK sebanyak 25 persen dari seluruh sekolah. (awr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: