Monumen Harus Bisa Dinikmati Warga, Tak Sekadar Hanya Dilewati

Monumen Harus Bisa Dinikmati Warga, Tak Sekadar Hanya Dilewati

CIREBON-Rencana pembuatan monumen di Kota Cirebon turut didukung oleh beberapa pihak. Namun, dukungan ini dengan catatan. Agar monumen yang dibangun tidak asal-asalan. Apalagi sekadar untuk dilewati. Ketua Harian Forum Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Dr H A Dedi Kenedi MPd berharap rencana ini dilengkapi kajian yang mendalam. Sebab, perencanaan menjadi kunci dari kualitas monumen yang akan dibangun. “Penting diperhatikan adalah lokasi. Sebaiknya lokasi lahan terbuka untuk masyarakat. Jangan di tengah jalan,” katanya. Disebutkan dia, banyak contoh di kota lain. Yang berhasil menjadikan monumen sebagai ruang terbuka dan memiliki daya tarik. Sehingga menunjang aktivitas masyarakat, dekorasikota, sekaligus destinasi wisata. “Wisatawan atau warga lokal bisa jalan kaki. Jadi tempat kumpul. Jadi tempat selfie. Tapi monumennya ya harus ikonik,” kata Wakil Kepala SMAN 1 tersebut. Usai dibangun, perawatan monumen juga harus menjadi salah satu yang direncanakan. Saat ini banyak monumen yang dibuat namun perawtannya tak terurus. Untuk monumen sendiri, sangat menarik bila bentuk monumen dikaitkan dengan sejarah Cirebon dan digabungkan dengan nuansa keislaman. Dedi menambahkan, dalam membangun monumen pihaknya berharap pemerintah bisa memperhatikan ruang terbuka untuk masyarakat. Karena saat ini masyarakat membutuhkan ruang terbuka. Penataannya dan infrastrukturnya pun diharapkan lebih baik . \"Ruang terbuka di CFD saat ini masih belum tertata, diharapkan saat membnagun monumen bisa direncanakan dengan sebaik mungkin,\" tandasnya. Dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) CIC Nina Sofiyawati juga sependapat. Selain monumen yang ikonik, pemilihan lokasi juga sangat menentukan. “Pemilihan lokasi yang strategis akan sangat berpengaruh pada mindset warga yang melihatnya,” ujar Nina. Sejumlah lokasi strategis pun disebutkan. Salah satunya di wilayah Gunungsari-Wahidin- Tuparev-Cipto. Karena lokasi tersebut menjadi jalan masuk masyarakat luar untuk ada di pusat kota. Tapi monumen di lokasi ini hanya yang berukuran kecil dan sedang. Lokasi ini tidak cocok untuk monumen berukuran besar dan multifungsi. Soal kawasan strategis ini, barangkali pemerintah kota perlu menarik pelajaran dari Monumen Perjuangan. Meski memiliki relief kisah perjuangan, juga sejarah yang terkandung dalam bangunan itu, namun apresiasi publik masih kurang. Mengingat lokasinya yang tidak terlihat. Banyak masyarakat tidak mengetahui ada monumen di situ. (apr/myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: