Kemenlu Bantu UMKM Masuk Industri Digital

Kemenlu Bantu UMKM Masuk Industri Digital

CIREBON - Era digital pada masa sekarang, semua serba cepat dan terbuka. Termasuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus bisa berdaptasi dengan perkembangan zaman. Walikota Cirebon Nashrudin Azis menilai, Kota Cirebon memiliki UMKM yang andal dan kreatif. Karena itu dia mendorong UMKM memanfaatkan teknologi. \"Kami berharap UMKM di Kota Cirebon memiliki kemampuan industri digital agar tidak terlempar dari persaingan. Era digital tentunya lebih cepat dan praktis, sehingga memudahkan UMKM lebih berkembang dengan cepat,\" ujarnya seusai membuka Bimtek Peningkatan Daya Saing UMKM Indonesia dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 di Hotel Luxton, Kamis (25/4). Azis mengapresiasi Kemenlu dalam hal ini Direktorat Kerja Sama Ekonomi ASEAN, menggelar bimtek untuk UMKM. Dia berharap, peserta bimtek dapat menyerap pengetahuan dan menyampaikan kemampuan kepada rekan UMKM lainnya. \"Ini kesempatan baik. Apalagi kami menyadari keberadaan UMKM menjadi sangat penting bagi dunia industri dan perdagangan Kota Cirebon. UMKM menjadi penopang utama bagi berkembangnya Kota Cirebon sesuai visi pembangunan kami yaitu Sehati,\" ungkapnya Sementara Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kemenlu, Ade Petranto menambahkan, bimtek bertujuan meningkatkan kemampuan UMKM di Kota Cirebon dalam memanfaatkan teknologi digital ekonomi untuk menembus pasar nasional dan kawasan. Pemberdayaan pelaku UMKM, lanjutnya, melalui peningkatan peran mereka dalam teknologi digital ekonomi, sudah menjadi prioritas pemerintah RI. UMKM sampai saat ini merupakan penggerak roda ekonomi Indonesia dengan jumlah 58 juta unit usaha dan menyerap puluhan juta tenaga kerja. Di samping itu menyumbang produk domestik bruto (PDB) sebesar 58 persen. Namun demikian, kata Ade, kontribusi dalam nilai ekspor masih tergolong rendah. Hanya sebesar 15,7 persen dari nilai total ekspor Indonesia. Pemanfaatan toko daring atau e-commerce juga belum banyak, hanya 3,8 juta UMKM atau hanya 6,4 persen saja. Ade meminta, setelah bimtek, peserta dapat memiliki akun toko daring di platform e-commerce. Melihat potensi UMKM Kota Cirebon, dia yakin akan berkembang bila dikolaborasi menggunakan industri digital. Karena bagaimanapun e-commerce menjadi peluang dan tantangan di era Revolusi Industri 4.0. \"Kami telah mengundang perwakilan BukaLapak, Google, Shopee, Traveloka dan perusahaan lain yang lebih dulu sudah berkembang di industri digital. Nah pengalaman mereka bisa menginspirasi UMKM di Kota Cirebon,\" tandasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: