Rancang Jarak Kehamilan Bisa Cegah Stunting
PURWAKARTA – Stunting atau cebol, bisa dicegah dengan perencanaan kehamilan yang matang pada tiap keluarga. Sehingga, ada jarak yang ideal antara kehamilan pertama dengan kehamilan berikutnya. Menurut Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil, stunting muncul karena banyak masyarakat yang kurang pemahaman tentang perencanaan keluarga. Kehamilan juga perlu direncanakan, jarak antaranak jangan terlalu dekat, jangan terlalu jauh. \"Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis. Terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan,\" tuturnya saat melakukan Siaran Keliling (Sarling) di Posyandu Mawar 11, Kelurahan Nagri Kaler, Kabupaten Purwakarta, kemarin (26/4). Berdasarkan Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stunting Jabar pada tahun 2013 tercatat 35,3 persen. Sedangkan pada 2018 turun menjadi 31,1 persen. “Saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan angka stunting lima tahun ke depan ada di bawah 20 persen,” kata Atalia. Terkait dengan perencanaan keluarga, Atalia menyampaikan, pasangan suami istri dapat konsultasi langsung dengan datang ke posyandu, bidan, atau dokter. “Dengan konsultasi, para calon orang tua dapat banyak informasi terkait kondisi fisik dan mental pasangan, maupun kebutuhan yang diperlukan. Sehingga, pasangan dapat membuat keputusan tepat sesuai kondisi yang dihadapi,” ucapnya. Dia juga menekankan tujuan dari keluarga berencana (KB) adalah bukan mengurangi, tetapi untuk menyeimbangkan jumlah penduduk. Dengan merencanakan jarak kehamilan dengan baik, perempuan dapat lebih memberdayakan dirinya dalam segi pendidikan dan sosial sehingga kesejahteraan dirinya dan keluarganya dapat ditingkatkan. \"Kalau kita persiapannya matang, selain menekan angka stunting, banyak juga manfaat yang didapat. Antara lain, ibu lebih optimal mengurus anak, hubungan dengan suami bisa lebih harmonis, dapat mempersiapkan masalah finansial secara matang. Selain itu, ibu juga memiliki waktu berkualitas,\" pungkasnya. (jun/rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: