STIBA Invada Kedatangan Native Speaker dari Ashinaga Ikueikai
CIREBON-STIBA Invada kembali kedatangan native speaker dari Ashinaga Ikueikai. Yamashita Anna dan Sanuki Yuri yang merupakan mahasiswa dari Jepang tersebut, akan menjadi asisten dosen Program Studi Sastra Jepang. Rencananya, mereka akan bertugas selama satu tahun, mulai 9 April 2019 sampai Februari 2020. Ketua Prodi Sastra Jepang STIBA Invada, Yanti Hidayati SPd MHum menjelaskan, volunteer dari Ashinaga Ikueikai tersebut, akan menjadi native speaker pada mata kuliah kaiwa atau percakapan, sakubun atau menulis, dan membantu kegiatan pembinaan benkyoukai atau kelompok belajar persiapan NNS (Nihongo Noryouku Shiken). Selain itu, mereka juga membantu membina kelompok atau klub Bahasa Jepang di sekolah-sekolah binaan. Di sisi lain, di bidang pengabdian masyarakat, mereka juga akan turut serta memberikan informasi mengenai kebudayaan Jepang, pemisahan sampah di Jepang, dan lain-lain. ”Kami berterima kasih STIBA Invada kembali dipercaya kedatangan volunteer. Kami sudah menyiapkan programnya selama satu tahun. Ada pula kegiatan di bidang penelitian, dosen ada penelitian gabungan. Juga memberikan support kegiatan skripsi mahasiswa seperti mengecek data ataupun tulisan kanjinya benar atau salah,” paparnya. Lebih lanjut Yanti memaparkan, kedatangan volunteer memberikan manfaat cukup signifikan bagi mahasiswa. Secara tidak langsung, mereka dapat memberikan stimulus bagi mahasiswa untuk berkomunikasi menggunakan Bahasa Jepang. Adanya orang Jepang asli yang menjadi lawan bicara, diharapkan kemampuan Bahasa Jepang mahasiswa semakin meningkat. ”Harapannya, dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran dari mahasiswa Prodi Sastra Jepang, meningkatkan kemampuan, dan membuat penelitian bersama dosen. Selain itu, dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Prodi Sastra Jepang STIBA Invada,” tuturnya. Sementara itu, dalam acara menyambut kedatangan volunteer tersebut, Ketua STIBA Invada Cirebon Dr Mahfud MSi MKom mengungkapkan, kehadiran volunteer di lingkungan kampus diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa. Khususnya, dalam hal melatih kemampuan Bahasa Jepang, mengenal budaya Jepang, dan berkomunikasi langsung dengan orang Jepang. Hal tersebut dapat menjadi bekal untuk menyongsong era persaingan saat ini. ”Mudah-mudahan STIBA Invada dapat melahirkan kaum intelektual yang dapat bermanfaat dan punya visi saat menjadi seorang sarjana ke depan,” ungkapnya. (swn/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: