Kreativitas Tinggi di Tengah Keterbatasan Fisik Mustofa, Hasil Karyanya Tembus Mancanegara

Kreativitas Tinggi di Tengah Keterbatasan Fisik Mustofa, Hasil Karyanya Tembus Mancanegara

Keterbatasan fisik yang dialami Mustofa (31), bukan penghalang untuk tidak berkreasi menghasilkan karya kerajinan tangan yang menakjubkan. Karya pria asal Blok Bedeng, RT/RW 02/12, Desa Guwa Lor, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon itu, tidak kalah dengan karya yang dihasilkan mereka dengan fisik normal. TANGAN dan kaki sebelah kanannya, cacat. Namun begitu, Mustofa mampu membuat berbagai kerajinan berbahan dasar kayu. Seperti sangkar burung, miniatur Kapal Pinisi, miniatur rumah gadang dan beberapa miniatur lainnya. Hebatnya juga, pengerjaan setiap jenis miniatur ia lakukan sendiri. Mulai dari memotong dan membelah bamboo, hingga merakit sampai hasil akhir. Selain itu, Mustofa juga mampu mengerjakan setiap miniatur yang belum pernah ia kerjakan sebelumnya. Satu bulan terakhir, dia mulai kewalahan memenuhi permintaan pembeli yang meningkat tajam. Pasalnya, setiap tahapan proses pembuatan miniatur masih ia kerjakan sendiri. \"Kendalanya kalau beli bambu susah. Karena saya tidak bisa membelinya sendiri. Jadi harus menunggu ada teman yang mau membelikannya,\" ujarnya. Mustofa menggeluti kerajinan tangan sejak lima bulan lalu. Mulanya, ia tertarik membuat miniatur Kapal Pinisi setelah melihat detailnya melalui smartphone. Kemudian ia pun membeli miniatur tersebut seharga Rp200 ribu. Sesampai di rumah, Mustofa membongkar Kapal Pinisi yang baru dibelinya untuk mengetahui cara pembuatannya. Setelah dipelajari, Mustofa mencoba mengeluarkan semua kemampuan agar hasil kerajinan tangannya lebih berkualitas dari yang ia beli di pasaran. Namun, setelah miniatur Kapal Pinisi berhasil dirangkai, dia menemui kendala pemasaran produk-produk buatannya. Beruntung, kerabat dan teman dekat turut memasarkan miniatur Kapal Pinisi karyanya melalui media sosial. \"Awalnya pembeli hanya dari wilayah Cirebon. Sekarang sudah ada dari Sumedang, Taiwan, Hongkong dan Australia. Tapi itu juga semuanya orang Indonesia yang bekerja di luar negeri,\" tutur Mustofa. Salah satu kerabat Mustofa, Ibnu Ubaidillah (39), ikut andil memasarkan produk-produk hasil karya Mustofa melalui Facebook. Ibnu mengaku tertarik membantu memasarkan, karena karakter kerajinan tangan Mustofa dinilai sangat kuat. \"Total pembeli yang memesan melalui saya sudah ada 10 orang. Dan sekarang sudah ada 5 orang pembeli lagi yang sudah memesan. Sekarang sedang digarap sama dia (Mustofa),\" kata Ibnu Ubaidillah. Nurhasanah. Adik kandung Mustofa itu gencar memasarkan produk-produk kakaknya melalui medsos. Harga yang dibanderol untuk setiap jenis miniatur berbeda-beda, tergantung tingkat kerumitan pembuatannya. Harga miniatur Kapal Pinisi dibanderol mulai dari Rp150 ribu hingga Rp300 ribu. Sedangkan miniatur rumah gadang Rp300 ribu atau lebih. Ibu kandung Mustofa, Ocah (49) juga tak kuasa menahan rasa harunya. Ocah nyaris tak kuasa menceritakan penyebab cacat fisik yang dialami anaknya sejak masih berusia dua tahun. Sebagai ibu, Ocah mengaku tidak banyak memberi kasih sayang kepada anaknya sejak Mustofa masih kecil. \"Sejak Mustofa usia 25 hari, saya bercerai dengan suami saya (ayah Mustofa, red). Untuk membesarkan Mustofa, saya bekerja di luar negeri. Dia saya titipkan ke ibu saya,\" tutur Ocah. Mustofa terlahir prematur. Saat usia dua tahun, sempat merasakan suhu badan tinggi. Dan saat menjalani pengobatan, Mustofa diinjeksi oleh petugas kesehatan. Sehingga bukannya sembuh, tetapi malah ngedrop. \"Mungkin karena sedang panas tinggi terus disuntik, jadi tulang-tulangnya menjadi rapuh. Sehingga, ketika terjatuh sedikit saja, tulangnya mudah patah. Itu kaki dan tangannya sampai banyak bengkok-bengkoknya karena dulu tulangnya rapuh,\" ungkap Ocah. Selain punya keterampilan kerajinan tangan, Mustofa juga dianugerahi kelebihan lain. Mustofa banyak diminta membantu menyembuhkan penyakit dan orang yang kesurupan atau sejenisnya. Menjalani aktivitas sehari-hari, Mustofa melakukannya sendiri, walaupun harus berjalan ngesot. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: