PKL Weru Segera Ditertibkan
Dituding Biang Macet, Akses Wisatawan Terhambat WERU– Padatnya aktivitas pedagang kaki lima di sekitar Pasar Pasalaran Kecamatan Weru yang menyebabkan kemacetan kendaraan, membuat Pemerintah Kabupaten Cirebon turun tangan untuk mengatasi persoalan tersebut. Beberapa waktu lalu, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Drs Beny Sugiarsa didampingi Staf Ahli Bupati Bidang Sosial Politik Drs Syamsuri dan Kabid dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (disperindag) dan Dinas Perhubungan (dishub) Kabupaten Cirebon melakukan observasi lapangan di sekitar Pasar Pasalaran. Observasi ini merupakan tindaklanjut dari sejumlah laporan masyarakat yang mengeluh akan kondisi jalan dan lalu lintas di sekitar pasar tersebut yang sepanjang hari macet dan semrawut, baik yang disebabkan oleh banyaknya jumlah pegadang kaki lima yang menggelar lapaknya di bahu jalan, angkutan umum yang menunggu penumpangnya di sembarang tempat dan parkir kendaraan pengangkut barang yang sembarang pula. Menurut Beny, Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui dinas dan instansi terkait akan melakukan penertiban para pedagang kali lima yang ada di sebelah timur Pasar Pasalaran yang menggunakan bahu jalan sebagai sarana jualan mereka. “Kami secara persuasif akan meminta pedagang untuk mengalihkan tempat usahanya agar kemacetan yang selama ini dikeluhkan sebagian besar masyarakat sedikit demi sedikit bisa teratasi,” tuturnya. Selain dikeluhkan oleh warga, keberadaan pedagang ini mempunyai andil besar untuk menutup akses para wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang ingin berkunjung ke sejumlah sentra batik yang ada di wilayah Trusmi. “Jalan kan sempit, kendaraan bus tidak bisa melewatinya, sehingga harus cari akses lain yang lebih jauh,” imbuhnya. Penertiban tersebut rencananya akan dilakukan dalam minggu-minggu ini. Oleh karenannya, Beny sudah meminta dinas terkait untuk melakukan sosialisasi kepada pedagang agar para pegadang ini berjualan di dalam pasar yang sudah disediakan oleh pemerintah. “Observasi ini akan kita laporkan ke Bupati, kemudian baru ditindaklanjuti,” terang mantan camat Plumbon ini. Saat disinggung apakah ada rencana melokalisasi para pedagang kaki lima yang saat ini berjualan di pinggiran Pasar Pasalaran ke lokasi yang lebih strategis. Pihaknya belum bisa memastikan, karena harus ada pembahasan yang intens dengan melibatkan DPRD Kabupaten Cirebon. “Untuk sementara, kita coba untuk tertibkan, setelah itu kita pikirkan mengenai langkah selanjutnya,” pungkasnya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: