Heviyana dan Djakaria Daftar ke PDIP

Heviyana dan Djakaria Daftar ke PDIP

SUMBER– Kabar mengejutkan kembali datang, kali ini dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Cirebon. Dua tokoh besar yang sebelumnya akan digadang-dagang menjadi calon bupati dari Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), malah mendaftar ke PDIP. Kedua tokoh tersebut adalah Hj Heviyana Supardi dan DR H Djakaria Machmud SE SH MSi. Menurut Ketua DPC PDIP H Tasiya Soemadi Al Gotas SE MM, sudah ada sinyal dari keluarga Pendopo–sebutan untuk keluarga incumbent Bupati Dedi Supardi, bila Hj Sri Heviyana Supardi akan mendaftar dari PDIP. Kemudian, sinyal tersebut disempurnakan dengan diundangnya Gotas ke Pendopo oleh Bupati Drs H Dedi Supardi MM, Minggu (5/5) petang lalu. “Ya, dalam pembicaraan tersebut, Bupati Dedi mengutarakan niatan istrinya untuk mendaftar melalui pintu DPD PDIP Jawa Barat,” tuturnya. Sebagai Ketua PDIP Kabupaten Cirebon, Gotas mempersilakan niatan istri Dedi untuk mendaftarkan diri. Meski DPC PDIP Kabupaten Cirebon sudah menutup pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati beberapa bulan lalu, tapi pintu pendaftaran di PDIP itu ada tiga, yakni DPC, DPD dan DPP. “Saya menyambut baik, terkait siapa yang akan mendapat rekomendasi kita serahkan kepada DPP dan kita wajib mendukungnya,” ucapnya. Tidak hanya Hj Heviyana, Rektor Unswagati DR H Djakaria Machmud SE SH MSi, direncanakan akan mendaftar ke PDIP melalui jalur yang sama, yakni DPD PDIP Jawa Barat. “Rencananya besok (hari ini, red) mereka akan mendaftar. Semua bakal calon bupati yang sudah mendaftar pun akan diundang ke DPD PDIP Jawa Barat untuk melakukan tahapan verifikasi,” ujar Gotas, sambil menunjukkan undangnya yang ada di dalam pesan BBM. Saat disinggung mengenai kehadiran kedua tokoh tersebut di PDIP, Gotas tidak mempersoalkannya. Dikatakan, semua calon mempunyai peluang yang sama, tinggal bagaimana ia mampu menciptakan koalisi dengan rakyat, sebab rakyat adalah energi yang bisa menjadi modal untuk memenangkan pemilukada ini. “Don’t worry, bukan ancaman kok,” ungkapnya. Hal yang sama juga diutarakan oleh kader PDIP Perjuangan Kabupaten Cirebon, Aan Setiawan SSi. Pria asal Pabuaran yang sekarang menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Cirebon ini menjelaskan, bahwa Hj Sri Heviyana Supardi tidak akan meninggalkan PDIP. Bahkan, Aan mengklaim, Heviyana sudah mendaftar ke DPP PDIP beberapa minggu yang lalu. “Pendaftaran bisa dari DPC, DPD dan DPP,” jelasnya. Pihaknya mempersilahkan partai lain yang mengklaim jika Hj Sri Heviyana akan mendaftar. Hal ini menunjukkan, jika harga tawar politik istri bupati Cirebon ini cukup besar dan mempunyai peluang untuk mendongkrak perolehan suara di pemilukada nanti. “Yang jelas, Hj Sri Heviyana sudah daftar di PDIP,” jelasnya. Dibenarkan oleh Aan, semua bakal calon bupati yang sudah mendaftar ke PDIP akan diundang oleh DPD PDIP Jawa Barat guna mengikuti tahapan verifikasi lanjutan. Kemudian, setelah diverifikasi dan masing-masing bakal calon diundang kembali, tanggal 10 Mei tahapan survei akan dimulai hingga akhir bulan. “Hasil survei ini akan menentukan keputusan partai, apakah satu paket atau koalisi dengan partai lain,” ungkapnya. Pihaknya mengakui, tahapan survei yang dilakukan oleh PDIP ini tidak terkesan terlambat, karena sejak pembukaan pendaftaran, masing-masing bakal calon sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Hal ini terbukti dari banyaknya alat peraga sosialisasi yang sudah tersebar di seluruh pelosok Kabupaten Cirebon dan responsnya sudah cukup baik. “Satu atau dua minggu sudah cukup, karena akhir bulan ini rekomendasi bisa turun,” tandasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: