Jika Andalkan 100 Persen Atlet Lokal di Porda 2022, Ini Kemungkinannya
CIREBON – Belum lama ini, Walikota Cirebon Nashrudin Azis melarang keras KONI membeli atlet demi mendongrak prestasi di Porda Jawa Barat. Sanggupkah itu dijalankan? Jika iya, maka Kota Cirebon kemungkinan besar akan terdongkel dari posisi 10 besar seperti yang sudah dipertahankannya delapan tahun belakangan ini. Kota Cirebon menempati peringkat 10 besar dengan 18 medali emas di Porda Jawa Barat XII/2014 yang berlangsung di Kabupaten Bekasi. Empat tahun kemudian, yakni pada Porda Jawa Barat XIII/2018 di Kabupaten Bogor, kontingen Kota Wali berhasil mempertahankan posisi itu juga dengan perolehan 18 medali emas. Keberhasilan itu memang tidak terlepas dari peran sejumlah atlet yang didatangkan dari luar daerah. Untuk menyongsong Porda Jawa Barat XIV/2022 mendatang, Azis sudah mewanti-wanti agar KONI tidak melanjutkan kebiasaan merekrut atlet dari luar. “Kalau ada pengurus cabang olahraga mengajukan pembelian atlet, tolak saja!” kata Azis, tegas. Menurut Azis, tingginya prestise setelah mengoleksi banyak medali emas di Porda jangan lagi dijadikan ukuran. Dia juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Cirebon menolak menggelontorkan dana besar untuk Porda. Dia lebih memilih menggulirkan anggaran lebih besar pada saat membina atlet. “Tahun depan, aliran dana ke KONI bisa kita tambah lagi. Tapi untuk pelaksanaan Porda, lebih baik disesuaikan dengan kapasitas atlet kita yang lolos dan layak bertanding di babak utama saja,” ucapnya. Pernyataan Azis ini mendapat dukungan banyak pihak. Salah satunya Agus Muharam. Tokoh olahraga yang juga manajer tim atletik Kota Cirebon di Porda 2018 tersebut mengatakan, tidak mustahil Kota Cirebon mengandalkan 100 persen atlet lokal di Porda. Dengan catatan, pembinaan dilakukan dengan serius. “Program pembinaan atlet harus terstruktur. Dan, pemerintah wajib memfasilitasi itu,” katanya. Tapi, relakah Kota Cirebon terlempar dari peringkat 10 besar Porda? Sesuatu yang sudah direbut dan dipertahankan dengan susah payah. Wakil Ketua II KONI Kota Cirebon Eka Madya mengatakan, jika perhitungan Binpres KONI tidak meleset, maka dengan hanya mengandalkan atlet lokal, posisi Kota Cirebon bisa merosot ke peringkat 20 di Porda 2022 nanti. Perkiraan itu dengan mengansumsikan kontingen Kota Udang meraih 10 medali emas pada pesta olahraga empat tahunan tersebut. Yaitu, dengan mengandalkan atlet binaan Kota Cirebon yang tersisa. Pada Porda 2018 lalu, Kota Cimahi tepat berada di peringkat 20 dengan koleksi 10 emas. “Kita harus akui, baru sedikit cabang olahraga (cabor) yang memiliki basis pembinaan yang bagus,” kata Eka. Di antara sedikit cabor tersebut adalah gulat dan taekwondo. Di samping itu, ada juga cabor yang diprediksi masih mampu menyumbangkan medali emas dengan mengandalkan atlet-atlet binaan sendiri, yaitu, pencak silat, boling, panahan, gateball dan biliar. Jika pembinaan konsisten dan peta kekuatan tidak jauh berubah, Binpres KONI memprediksi cabor-cabor tersebut masih sanggup menyumbangkan medali emas di Porda. “Prediksi kita, gulat masih bisa tiga emas, taekwondo dan gateball masing-masing 2 emas. Serta, masing-masing 1 emas dari silat, biliar, panahan dan boling,” ungkap Eka. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: