Masalah di Balik Penutupan TPS Kesambi

Masalah di Balik Penutupan TPS Kesambi

CIREBON-Penutupan Tempat Penampungan Sampah (TPS) Kesambi, sepintas menyelesaikan penumpukan sampah di Jl Kesambi Raya. Namun di balik itu ada masalah yang timbul. Diantaranya lonjakan volume sampah di TPS yang berada di sekitarnya. Di samping itu, keberadaan TPS mobile masih bersifat trail and error. Kapasitas angkutnya pun baru tiga hari dalam sepekan dan baru sanggup meng-cover lima RW dari 20 RW yang menjadi area layanan TPS Kesambi. Mulai dari Kelurahan Kesambi, Drajat, Pekalipan dan Pekalangan. Dari pantauan Radar Cirebon, program TPS Mobile yang difungsikan untuk menggantikan peran TPS Kesambi sampai saat ini pemanfaatanya terbatas di RW 02, RW 01, RW 07, RW 06 dan sebagian RW 05. Sedangkan 15 RW sisanya, harus memanfaatkan TPS lainnya seperti TPS Sunyaragi, TPS Jl KS Tubun dan TPS Jl Nyi Mas Gandasari. Menyoal pemberlakuan TPS mobile, Ketua RW 06 Asrama TNI AD, Peltu Agus Sumarsana tidak menghadapi persoalan berarti. Sejak TPS Kesambi ditutup Jumat (3/5) lalu, tidak ada laporan keluhan dari warganya. Warga RW 06 sudah mengerti dan memahami bagaimana mengantisipasi pasca ditutupnya TPS Kesambi. “Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Kita juga sudah lama sosialisasi ke warga,” katanya kepada Radar Cirebon. Warga, kata Agus, sudah tahu jadwal pengangkutan TPS mobile yakni setiap Senin, Rabu dan Sabtu. Kemudian, titik pengumpulan sampah juga sudah ditentukan. Ketua RW 06 Pulobaru Utara Dadin menyambut baik penutupan TPS Kesambi. Keberadaan penampungan sampah tersebut berada di jalur utama, sehingga tidak sedap dipandang pengguna jalan. Belum lagi bau yang cukup menyengat setiap kali terjadi lonjakan volume. “Sebetulnya itu karena posisinya di jalan utama. Ya nggak enak dilihat. Secara estetika nggak pas. Jadi sudah betul ditutup,” katanya. Kendati begitu, dirinya belum tahu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan sampah di permukimannya. Berdasarkan laporan dari petugas pengangkut sampah RW 06 Pulobaru Utara mendapat bagian membuang sampah ke TPS Dukuh Semar. Padahal dari wilayah Pulobaru Utara menuju Dukuh semar jaraknya terbilang jauh.“Ini jadi bingung buangnya ke mana. Kadang sudah numpuk belum juga diangkut. Di RW kita gerobak sampah juga tempatnya nggak ada,” tuturnya. Atas penutupan TPS Kesambi, RW Pulobaru Utara kena imbasnya. Kawasan ini tidak ter-cover TPS mobile. Opsi saat ini yang tersedia ialah mengalihkan pembuangan sampah ke Jl Nyi Mas Gandasari atau TPS Prujakan, atau mengikuti pembagian dari DLH yakni ke TPS Dukuh Semar. Ketua RW 07 Pulobaru Selatan Nilawati juga menyebut kampungnya kena imbas penutupan TPS Kesambi. Sampah dari warga kini dibuang ke TPS Prujakan. Petugas sampah pun meminta penyesuaian biaya angkut, karena jarak tempuhnya lebih jauh. Dirinya berharap agar TPS mobile juga menjangkau wilayahnya, karena terdampak langsung dari penutupan TPS Kesambi. Dari pantauan Radar Cirebon di lapangan, setelah dipagari dengan bambu serta diberikan pengumuman TPS Kesambi ditutup, bangunan penampungan sampah tersebut mulai dibongkar. Sementara tiga TPS di sekitarnya mengalami penambahan volume. (awr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: