HR Buka Peluang dengan Heviana

HR Buka Peluang dengan Heviana

Akhir Mei Rekomendasi Turun KEDAWUNG – Anggota DPR RI Fraksi Partai Hanura, Miryam S Haryani SE MSi membuka wacana untuk menduetkan Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Cirebon H Rakhmat dengan Hj Heviayana Supardi dalam pemilihan bupati mendatang. Namun, menurut dia, di tingkatan DPP masih belum ada titik temu. Yang jelas, dalam waktu dekat ini sudah ada kepastian siapa yang akan mendapingi H Rakhmat. \"Kita kan masih mapping dari hasil rapat, tadi juga masih belum ada titik temu dari internal. Tapi intinya kalau dipasangkan dengan siapapun, harus ada plan A B, C, D, dan E,\" ketua umum Srikandi Partai Hanura itu, kepada Radar, Minggu (12/4). Kalau di eksekutif Hanura bisa menang, kata Miryam, maka bisa berlanjut ke Pileg 2014. Tapi, sejauh ini, rekomendasi untuk ketua Hanura belum turun, karena masih melihat dari hasil-hasil survei. \"Kalau H Rakhmat sebagai E1 berdampingan dengan PDIP, yakni Heviyana, dengan posisi di E2, apa deal-deal-nya? Atau dengan parpol mana yang harus kita gandeng, bila perlu semua parpol dirangkul untuk memenangkan pertarungan ini,\" tegasnya. Dijelaskannya, adapun aturan main Partai Hanura untuk koalisi akan ditentukan sepenuhnya oleh DPC atau DPP bersamaan dengan rekomendasi itu turun. DPP merekomendasikan apabila kandidat tersebut memiliki tingkat popularitas yang cukup tinggi, dan mampu memfasilitasi sarana dan pra sarana untuk kemenangan. \"Kalau DPP sudah menilai itu, siapapun orangnya termasuk DPP hanura akan turun untuk memenangkan calon bupati dari hanura yakni H Rakhmat,\" tukasnya. Menurutnya, rekomendasi tersebut akan turun, akhir bulan Mei. Karena jika di bulan tersebut belum juga selesai, maka Hanura akan kocar-kacir. Meski rekomendasi itu turun di Mei, hanura tidak akan ketinggalan kereta. \"Sebetulnya masalah itu ada di tim pilkada dari DPP,\" jelasnya. Diterangkannnya, melihat konstalasi politik di Kabupaten Cirebon, dengan munculnya berbagai macam calon atau pemain lama dalam Pilbup 2008 lalu, pihaknya masih mengakui bahwa partai pemenang pemilu yakni PDIP masih menguasai dan untuk kandidatnya masih dikuasai oleh incumbent, minimal 60 persen kekuatan itu masih di tangan. \"Saya tidak bisa menafikan itu, karena saya lihat di berbagai desa elektabilitas dan popularitasnya masih sangat memumpuni. Kalau kita melihat kondisi itu apa Hanura akan menjadi pesaing atau maju jadi koalisi, dan rela tidak Hanura jadi E2 di sana nanti,\" terangnya.  (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: