Ada yang Berubah di Bandara, Wanita Jadi Petugas Imigrasi

Ada yang Berubah di Bandara, Wanita Jadi Petugas Imigrasi

Jamaah umrah Salam Tour tiba di Bandara King Abdul Aziz di Jeddah, Minggu (19/5). Rombongan ini 18 orang. Dari berbagai daerah. Ada yang dari Cirebon, Indramayu, Kuningan, dan Tegal.  SAMSUL HUDA, Makkah IBADAH umrah jamaah Salam Tour kali ini sedikit berbeda. Sebab, titik pertama langsung di Makkah. Bukan Madinah. Hari pertama langsung umrah. Berpakaian ihram. Proses  berganti pakaian pun bukan di hotel. Melainkan di dalam pesawat. Sekitar satu setengah jam sebelum pesawat landing. Sebelumnya, pakaian ihram dibawa secara terpisah. Tanpa menunggu koper yang turun dari bagasi. Umrah dilakukan malam hari. Setelah Salat tarawih. Sebelum itu, jamaah berbuka puasa terlebih dulu. Ada yang beda saat tiba di Bandara King Abdul Aziz. Petugas imigrasinya adalah perempuan. Biasanya laki-laki. Ini baru pertama kali. “Mungkin ini pemberdayaan perempuan. Terakhir saya antar jamaah umrah bulan November lalu petugasnya masih laki-laki,” ujar Direktur sekaligus owner PT Salam Tour, H Dede Muharam Lc kepada Radar. Dede menyampaikan, sejak keberangkatan dari Andalus City di Harjamukti, Kota Cirebon, tidak ada hambatan. Semua jamaah dalam keadaan sehat. Jamaah tampak lebih akrab satu dengan lainnya. “Alhamdulillah semua selamat sampai tujuan (Tanah Suci). Semoga para jamaah umrah dimudahkan dalam menjalankan ibadah. Terlebih niat mereka sudah lillahi ta\'ala. Insya Allah semuanya akan dimudahkan,” ujar pria yang akrab disapa Kang Dede itu. Selama melaksanakan umrah, kata Kang Dede, jamaah langsung menjalankan ibadah umrah di hari pertama setelah turun di Jeddah menuju Makkah. Untuk melaksanakan thawaf, sa\'i dan tahalul. Di Makkah, jamaah akan menetap selama empat hari. Kemudian, dilanjut perjalanan ke Madinah. Di Madinah, jamaah menetap selama 3 hari. “Perbedaan pelaksanaan ibadah umrah dalam satu tahun pasti ada. Semua itu tergantung dari kondisi di lapangan,” tuturnya. Menurutnya, di hari kedua nanti jamaah diberi kesempatan untuk berdoa di tempat-tempat mustajab. Seperti di Hijir Ismail, Multazam, dan bila memungkinkan mencium Hajar Aswad. \"Kemudian, jamaah akan memperbanyak ibadah di Masjidilharam,” terangnya. (*/bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: