Lagi, Pelayanan RSUDGJ Dikeluhkan

Lagi, Pelayanan RSUDGJ Dikeluhkan

KESAMBI- Pelayanan RSUD Gunung Jati (RSUDGJ) kembali dikeluhkan oleh masyarakat. Kali ini datang dari pasien umum yang kecewa lantaran tidak mendapatkan ruang ICU. Salah satu anggota keluarga, Abdul, menceritakan, kemarin (13/5) keponakannya bernama Ulfah Maryatul masuk rumah sakit. Diagnosa penyakitnya adalah radang otak dan diharuskan masuk ICU. Namun sayangnya, saat itu kondisi ICU penuh. Pihak keluarga pun diminta untuk menunggu hingga siang, lantaran pihak rumah sakit menjanjikan sang ponakan bisa masuk ICU pada siang hari. Namun yang disayangkan pihak keluarga, hingga malam hari, ICU tak kunjung kosong. Sang ponakan pun masih berada di ruang observasi. \"Yang saya kecewa, kalau memang penuh, tidak usah menjanjikan kalau siang bisa masuk ICU. Kita sudah menunggu, ponakan saya juga sudah koma,\" ujar warga RT 05 RW 10 Karya Bakti, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, ini. Tidak hanya itu, setelah hingga malam ICU tak kunjung ada, pihak rumah sakit baru meminta pihak keluarga untuk mencari ICU di rumah sakit lain. Pihak keluarga pun menolak, lantaran sudah dijanjikan akan mendapatkan ICU. \"Mana pertanggungjawaban rumah sakit? Kalau sekarang sudah malam baru disuruh pindah ke rumah sakit lain, lalu terjadi ada apa-apa pada ponakan saya itu bagaimana?” lanjutnya. Seharusnya, kata dia, bila memang tidak bisa menyediakan ICU, pihak rumah sakit tidak usah menjanjikan pada pasien. “Kalau memang penuh, kita juga tidak masalah kalau harus ke rumah sakit. Tapi ini kan tadi sempat dijanjikan. Kami sudah menunggu, ini malah seperti ini. Harusnya rumah sakit tanggung jawab,” tukasnya. Dikonfirmasi, Direktur RSUD Gunung Jati Kota Cirebon, drg Heru Purwanto MARS mengatakan, untuk jumlah ICU yang ada di RSUD Gunung Jati memang terhitung kurang dan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan. Dijelaskan Heru, seharusnya RSUD Gunung Jati  memiliki 15 hingga 20 ICU, untuk bisa memberikan pelayanan maksimal pada pasien. Hal itu melihat pasien RSUD Gunung Jati tidak hanya berasal dari Kota Cirebon, tetapi juga sewilayah 3. “Jelas kurang dengan total yang hanya 6. Seharusnya 15 hingga 20 agar bisa terlayani semua,” ujarnya. Heru pun tidak mengetahui mengapa stafnya menjanjikan akan ada ICU pada siang hari itu. Kemungkinan, pada saat menjamin hal itu pada keluarga Ulfah, ada pasien di ruang ICU yang dianggap sudah cukup baik. Heru juga meminta maaf apabila memang ada pelayanan yang belum maksimal. “Saya tidak tahu penyebab menjanjikannya kenapa. Yang jelas, permasalahan kekurangan ICU ini sering muncul. Solusinya hanya satu, yaitu melakukan penambahan. Tapi ini juga kan memerlukan anggaran yang banyak,” tukasnya, seraya menyebutkan 1 ICU bisa menghabiskan anggaran hingga Rp1 miliar. (kmg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: