Gudang CV Mukalah Dilalap Si Jago Merah, 10 Mobil Damkar Dikerahkan
CIREBON-Gudang milik CV Mukalah di Blok Ngebei Desa Kertasari Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon kembali dilalap si jago merah. Kebakaran ini, kali ketiga yang dialami perusahaan Mukalah. Namun, yang terjadi pada Kamis malam (23/5) sekitar pukul 19.30, merupakan yang terbesar dari kebakaran sebelumnya. Hingga pukul 21.50 WIB, mobil Pemadam Kebakaran Kabupaten Cirebon masih sibuk memadamkan api yang melalap open briket yang berisi arang gudang milik perusahaan Mukalah. Bahkan, 10 tangki dari mobil damkar masi kurang untuk melakukan pemadaman. “Perusahaan ini milik Tamrin (55) warga Kelurahan Panjunan, Kota Cirebon. Sementara ini masih dilakukan pemadaman. Dari keterangan saksi yang sudah terbakar open Briket yang ditaksir kerugiannya Rp80 juta. Semoga kebakaran tidak meluas,” ujar Kapolsek Weru Kompol Rusdi Hayat. Dikatakan Rusdi, dari pemeriksaan para saksi dan pegawai, kejadian kebakaran di perusahaan Mukalah bukan yang pertama kalinya. Namun, sudah terjadi beberapa kali. “Sudah pernah terjadi, dan sekarang kebakarna ketiga kali tapi tidak diasuransikan,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Seksi Tanggap Darurat Pemadam Kebakaran Kabupaten Cirebon Eno Sujana mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan kebakaran dari salah satu karyawan pabrik briket arang perusahaan Mukalah, sekitar pukul 19.50 WIB. Mengetahui hal itu, pihaknya langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman. “Kita terjunkan mobil dari Pos Jaga Weru. Tapi, karena besar kita juga telepon Pos Jaga Palimanan, Sumber, dan Gunungjati untuk membantu melakukan pemadaman agar tidak menyebar. Sampai 5 armada mobil kita kerahkan. Sudah 11 tangki mobil untuk memadamkan api. Sampai pukul 22.17 api akhirnya dapat dipadamkan,” ungkap Eno. Menurut Eno, kebakaran diduga karena kelalaian pekerja, dimana meninggalkan pembuatan arang saat mesin pemanas. “Diduga karena panas berlebihan di mesin oven pembuatan arang, karena ditinggal sehingga api besar dan membakar mesin tersebut,” ujarnya. Diakui Eno, dirinya sempat mengalami kesulitan untuk meminta keterangan dari pemilik CV Mukalah, lantaran tidak mau bertemu dengan petugas Damkar. “Terpaksa untuk penanganan usai kebakaran diserahkan ke pihak kepolisian. Pimiliknya susah dihubungi, jadi kita juga limpahkan ke pihak kepolisian,” katanya. (cep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: