Permintaan Beras Naik, Harga Cenderung Turun
INDRAMAYU-Dua minggu menjelang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah, permintaan beras mengalami kenaikan. Kendati begitu, harga beras justru cenderung turun meskipun saat ini panen sudah berakhir dibeberapa wilayah kecamatan. Kondisi tersebut diperkirakan akibat menurunnya permintaan beras terutama dari luar daerah. Bandar berasa asal Kecamatan Anjatan, Nunung menyebutkan, dipabriknya harga beras turun sekitar Rp500 per kilogram. Sebagai contoh, harga beras kualitas premium turun dari Rp9500 menjadi Rp9000 per kilogram. Sedangkan harga beras kualitas medium turun dari Rp9000 menjadi Rp8500/kg. Menurutnya, penurunan harga akibat menurunnya permintaan beras dari masyarakat, termasuk dari Jakarta. Biasanya, pengiriman beras dari pabrik penggilingan padi mencapai tiga truk per hari, namun saat ini hanya sekitar satu truk per hari. “Di pasar induk beras Cipinang lagi rapet, pasokan melimpah. Kita gak bisa kirim banyak lagi. Kalau dipaksakan, harga tambah jatuh,” ungkapnya, Kamis (23/5). Di sisi lain, persediaan beras pada sejumlah pedagang masih banyak. Pasalnya, mereka telah banyak membeli bahan baku beras yakni gabah sebagai stok pada puncak musim panen rendeng. “Jadi di tingkat pedagang harganya juga cenderung turun karena persediaan menumpuk,” ujar bapak tiga orang anak ini. Ia memperkirakan, harga beras akan naik sekitar pasca Lebaran nanti. Sementara kenaikan permintaan beras akan mengalami lonjakan mulai H-5, saat masyarakat tengah menyiapkan perayaan Lebaran. Salah seorang pedagang beras, Wadi membenarkannya. Dibanding medium, permintaan beras kualitas premium mengalami peningkatan tajam menjelang hari Raya Idul Fitri. Lonjakan terjadi menyusul tingginya permintaan masyarakat khususnya umat muslim dalam menyambut hari kemenangan. Selain untuk konsumsi di hari Lebaran, pembelian beras premium juga diperuntukan guna menunaikan kewajiban zakat fitrah. Sebagaimana diketahui, umat muslim diwajibkan untuk menunaikan zakat fitrah berupa 2,5 kg beras per jiwa. “Umumnya, beras untuk zakat fitrah dipilih yang berkualitas premium. Karena memang sudah menjadi syarat harus beras yang bagus. Malah kadang untuk konsumsi sendiri beras yang kualitas sedang saja, tapi untuk zakat fitrah pakai beras yang super,” tuturnya. Menurutnya, permintaan beras premium paling tinggi dari konsumen reguler atau keluarga. Sedangkan dari lembaga, isntansi atau kantor terbilang jarang. Dia mencatat, penjualan beras premium di kiosnya mencapai sekitar 3 kuintal per hari atau naik 2 kali lipat dari hari biasanya. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: