Tahun Pertama, Target Eropa

Tahun Pertama, Target Eropa

MONACO - Nama klub AS Monaco tiba-tiba ramai dibicarakan sebulan terakhir. Bukan karena menjuarai kasta kedua Liga Prancis, Ligue 2, dan kembali ke Ligue 1, melainkan geliatnya dalam perburuan pemain anyar. Monaco kini menjelma menjadi klub kaya baru dengan gelontoran ratusan juta pounds. Konon, budget sebesar Rp2,9 triliun sudah disiapkan manajemen klub yang berjuluk Les Rouge et Blanc itu. Nama-nama pesepak bola top Eropa masuk di dalam bidikannya, mulai dari nominator Ballon d’Or 2012 Radamel Falcao, kiper Barcelona Victor Valdes, hingga kapten Manchester City Vincent Kompany diincar. Terakhir, tiga nama sudah dipastikan merapat ke Stade Louis II, markas Monaco. Yaitu duo Porto, Joao Moutinho dan James Rodriguez, sudah berlabuh. Ricardo Carvalho pun didapatkan dengan bebas transfer. Sementara Falcao dan Valdes tinggal menunggu waktu saja. Bukan hanya belanja pemain, nama pelatih top dunia pun juga diincar. Medio Mei lalu, pasca terdepak dari City, nama pelatih Roberto Mancini sempat dikaitkan dengan Monaco. Mancini pun diiming-imingi kontrak sebesar hampir Rp2,5 triliun. Akan tetapi, sampai sekarang kursi pelatih masih jadi milik Claudio Ranieri. Masuknya taipan Rusia, Dmitry Rybolovlev pada akhir 2011 mampu mengubah prestasi Monaco yang tahun ini terdegradasi ke Ligue 2. Denagn kucuran Rp1,4 triliun, cukup dua musim bagi Monaco merasakan kasta bawah. Juara Ligue 2 langsung diambil pada musim 2012-2013. Nah, tak mau hanya menjadi penggembira, musim 2013-2014 Rybolovlev mengucurkan uang dua kali lipat dari sebelumnya. \"Saya menyadari klub ini bukan hanya tim olahraga kerajaan. Tapi harus menjadi simbol utama kerajaan, kebanggaan dan tradisi Monaco,\" ujar pengusaha berusia 47 tahun itu dikutip di Goal. Sebagai bagian dari Prancis, suatu kebanggaan klub dari kerajaan yang berada di selatan ini bisa bersaing di Ligue 1. Terlebih untuk menyaingi hegemoni jawara Ligue 1, Paris Saint Germain (PSG), yang juga sudah dimanjakan gelimangan uang sejak dua musim terakhir. Untuk menembus papan atas memang tidak akan mudah. Berdasarkan track record klub-klub kaya baru lainnya seperti Chelsea, Manchester City, PSG ataupun Malaga, belum ada yang bisa langsung melesat juara di tahun perdananya. Pun demikian dengan Monaco yang kali pertama menyandang status klub kaya baru. Direktur umum Monaco, Filips Dhondt, memahami untuk merebut gelar Eropa terutama di Liga Champions tak akan mudah. \"Butuh waktu. Proyek ini berjangka panjang,\" kata Dhondt. \"Yang jelas kami sekarang penuh ambisi. Kami ingin jadi aktor utama di Ligue 1 musim ini dan menembus Eropa,\" imbuhnya. Terkait dengan banyaknya rumor kepindahan beberapa pemain bintang ke klubnya, dia menyebut tidak semua kabar itu benar. Apalagi yang mengaitkan dengan nama Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi. \"Kami mungkin hanya menanda tangani empat, lima, atau mungkin enam pemain. Tapi itu hanya yang kami butuhkan. Jangan percaya pada semua yang Anda baca, dari L’Equipe sekalipun,\" tandasnya. Sementara itu, Ranieri sendiri berhasrat besar dengan komposisi barunya musim ini. Dia ingin membawa Monaco seperti Chelsea. The Blues Chelsea merupakan klub yang ketika jadi klub kaya baru bisa meraup sukses. Mereka hanya butuh semusim untuk menguasai Liga Inggris. \"Presiden ingin hal besar terjadi di sini. Kami sudah memenangkan Ligue 2, sekarang gol kami adalah finis di posisi ketiga dan terbang ke kualifikasi Liga Champions musim depan,\" ungkap manajer berkebangsaan Italia itu kepada La Gazzetta dello Sport. Musim 2004 silam, Monaco finis sebagai runner up Liga Champions. Bermain di kompetisi Liga Eropa seperti Liga Champions, lanjut Ranieri, sudah menjadi impiannya sejak menukangi semusim lalu. Salah keinginannya adalah bermain melawan AS Roma. \"Impianku bermain di Liga Champions 2014 melawan Roma. Kelihatannya bagus juga,\" jelasnya. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: