Camat-Kuwu Berusaha Penuhi Kebutuhan Air untuk Pertanian

Camat-Kuwu Berusaha Penuhi Kebutuhan Air untuk Pertanian

CIREBON–Ketersedian pasokan air di wilayah Kecamatan Gegesik tengah gencar diupayakan. Pemerintah desa dan kecamatan terus berusaha maksimal di musim kemarau ini menjawab dan mengatasi apa yang diinginkan petani. Camat Gegesik Udin Syafrudin menuturkan, pihaknya bersama para kuwu sedang memutar otak untuk mencukupi kebutuhan air masa semai padi hingga panen tiba. Belakangan, ada petani di Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik, yang mengeluhkan mahalnya harga jasa pompa air ke lahan pertanian milik mereka. Camat buka suara. Katanya, itu sudah melalui kesepakatan bersama antara petani dan pemilik usaha sewa. Bila masih merasa keberatan disarankannya melakukan koordinasi langsung dengan pemilik usaha sewa pompa air tersebut. “Karena selama ini kami pemerintah kecamatan, desa, UPT dan semua unsur terkait, tengah giat berusaha memenuhi kebutuhan pasokan air untuk para petani menyambut musim tanam sebentar lagi. Mengenai biaya jasa sewa pompa di Jagapura Wetan, di mana ada petani yang merasa keberatan, sebelumnya telah melalui kesepakatan antara petani dan pemilik jasa sewa tersebut,” terangnya. Udin membeberkan upaya yang telah dilakukan pihaknya demi menyukseskan pertanian, seperti memperbaiki pintu air meski bukan terletak di wilayahnya. Menugaskan 2 aparat desa untuk mengawal aliran air agar benar-benar sampai ke desa. Dan upaya lain seperti meninjau dan berkoordinasi dengan dinas pertanian untuk bersama mencarikan solusinya. “Sekian ratus hektare sawah di sini (Kecamatan Gegesik, red) kekurangan air. Sehingga untuk mengalirkan air dari Waduk Jatigede, Rentang, hingga ke Gegesik, kuwu telah melakukan beberapa opsi. Seperti menugaskan kasi ekbang dan perangkat desa untuk mengawal air. Hampir semua desa melakukan itu,” ungkapnya. Ketua Forum Kuwu Kecamatan Gegesik, Suradi menjelaskan, benih padi telat disebar petani karena minimnya pasokan air. Ia mengaku, sedang mengupayakan solusi berkaitan dengan permasalahan yang ada, agar air bisa masuk kelahan pertanian warga. “Upaya yang kami lakukan tidak akan maksimal tanpa adanya koordinasi, baik dengan petani hingga dinas pertanian. Semua permasalah sedang kami carikan solusinya. Kita juga telah berusaha maksimal untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan petani,” pungkasnya. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: