32 SMA-SMK Negeri di Indramayu Kekurangan Pendaftar
INDRAMAYU - Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK negeri tahun 2019 di Kabupaten Indramayu berakhir kemarin, Sabtu (22/6). Mayoritas sekolah belum bisa memenuhi kuota dalam peneriman calon siswa baru kelas X tahun pelajaran 2019/2020. Data yang dihimpun Radar Indramayu, dari 42 SMA dan SMK negeri di Indramayu, tercatat ada 32 sekolah yang masih kekurangan siswa. Rinciannya sebanyak 21 SMAN dan 11 SMKN. Di tingkat SMA hanya ada dua sekolah yang memenuhi pagu yakni SMAN 1 Sindang dan SMAN 1 Anjatan. Dua sekolah favorit di wilayah kota dan Indramayu bagian barat (Inbar) ini jumlah pendaftarnya membeludak. Sedangkan, 21 SMAN lainnya masih membutuhkan murid untuk menutup kuota yang disediakan. Sementara dari jumlah 19 SMK negeri, tercatat ada 8 SMKN yang berhasil menjaring sesuai kuota bahkan lebih. Ke-8 SMK itu yakni SMKN 1 Losarang, SMKN 1 Indramayu, SMKN 1 Gantar, SMKN 1 Bongas, SMKN 1 Sindang, SMKN 1 Balongan, SMKN 1 Lelea dan SMKN 1 Krangkeng. Untuk 11 SMKN lainnya masih kekurangan pendaftar, kendati defisitnya tidak terlalu besar ketimbang SMAN. ”Banyak SMAN yang kekurangan pendaftar,” ungkap Bendahara MKKS SMA Kabupaten Indramayu, Daryam kepada Radar Indramayu. Menurutnya, kondisi defisit calon siswa tidak hanya terjadi tahun ini. Pada 2018, sebagian besar SMA Negeri di Kabupaten Indramayu juga kekurangan murid. Padahal kuota yang disediakan di masing-masing sekolah tetap sama. Penerapan sistem zonasi maupun penambahan kuota 15 persen untuk jalur siswa berprestasi tidak terlalu berdampak pada minat pendafatr ke SMA negeri. Daryam yang juga kepala SMAN 1 Terisi ini mengemukakan, kondisi ini bukan karena panitia PPDB berpangku tangan. Justru sebaliknya, mereka melakukan berbagai cara untuk mendapatkan siswa baru pada musim PPDB tahun pelajaran 2019/2020. Selain melalui kegiatan sosialisasi, panitia sampai mengunjungi rumah warga, door to door, untuk mencari siswa. Tak cuma itu, panitiapun menjalin kerja sama dengan para ketua RT, ketua RW dan Kuwu untuk menjaring para calon siswa baru. Pun demikian, peluang untuk menambah jumlah pendaftar masih tetap terbuka. Yakni pada saat tahapan pengumuman dan daftar ulang. Sekolah yang masih kekurangan murid berharap ada limpahan pendaftar yang gagal masuk ke SMAN maupun SMKN favorit. “Namun peluang itu sebenarnya tipis. Malah yang terjadi, kita justru tambah kurang murid, karena ada yang tidak daftar ulang,” katanya. Kepala SMKN 1 Krangkeng, Damudin menambahkan, kondisi sekolah-sekolah yang kekurangan pendaftar umumnya karena persaingan yang sangat ketat. Terutama dengan sekolah swasta yang secara gencar dan masif memburu calon siswa bari di zona masing-masing. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: