Bravo Chicho

Bravo Chicho

MADRID- Valencia gagal memanfaatkan krisis yang menimpa Manchester United, ketika keduanya bentrok di matchday kedua Grup C Liga Champions. Tampil di depan publik sendiri, Stadion Mestalla, Juan Mata dkk justru dipermalukan dengan skor 0-1. Supersub Javier Hernandez memastikan kemenangan Setan Merah -julukan United- dengan golnya lima menit jelang pertandingan usai.
Akibat gol itu, El Che -sebutan Valencia- harus berjuang lebih keras jika ingin lolos ke babak kedua. Mereka kini berada di peringkat ketiga klasemen sementara, di bawah Rangers yang kemarin menang atas Bursaspor. Sementara United langsung melejit ke puncak meski hanya dengan koleksi empat poin.
“Saya pikir, skor 1-0 adalah hasil yang sangat hebat. Terlebih karena kondisi kami tidak terlalu bagus saat berangkat ke sini (Valencia, red),” tutur Alex Ferguson, manajer United, seperti dilansir Associated Press. “Kami juga punya rekor buruk bertahun-tahun saat main di Spanyol. Menyenangkan sekali bisa menang,” lanjutnya.
Tanpa Wayne Rooney yang mengalami cedera engkel, Fergie (sapaan akrab Ferguson) memang harus melakukan improvisasi formasi. Dia mengusung skema 4-3-3 dengan Dimitar Berbatov sebagai penyerang tengah didampingi Nani serta Park Ji-sung di kedua sisinya.
Meski trisula itu tampak mengerikan, faktanya mereka tidak banyak menjadi ancaman di depan gawang Valencia. Seperti diprediksikan Ferguson sebelumnya, klub besutan Unai Emery itu sangat mengutamakan penguasaan bola, sehingga selalu memenangkan perebutan bola di lini tengah. Alhasil, pertarungan utama kedua tim pun terjadi di lini vital tersebut. Mereka juga sama-sama tidak banyak menciptakan peluang.
Valencia sebenarnya cukup nyaman dengan permainan yang cenderung stagnan seperti itu. Sebab, target minimal mereka adalah memaksakan hasil imbang. Baru di babak kedua mereka berusaha meningkatkan intensitas serangan. Sialnya, upaya itu justru membuka celah di sektor belakang yang akhirnya dimanfaatkan Hernandez.
“Permainan kami juga banyak berkembang di babak kedua, dan  kami lebih banyak melakukan penetrasi. Saya berani menginstruksikan itu karena saya yakin pertahanan kami sudah solid,” papar Fergie kepada ITV. Comeback bek tengah Rio Ferdinand, kata Fergie, turut menjadi kunci kekuatan lini belakang timnya.
“Menurut saya, tampilnya Cicho (atau Chicharito, panggilan Hernandez, red) membawa banyak perubahan. Pentreasinya brilian,” puji Fergie. “Sebelum benar-benar mencetak gol, dia kerap melakukan solo run menerobos pertahanan Valencia, dan menjadi ancaman berbahaya. Perubahan skema juga memberi kami banyak energi dan motivasi baru,” tambah pelatih asal Skotlandia itu.
Di sisi lain, kebobolan di menit-menit akhir jelas bikin Mata dkk kecewa berat. Apalagi, awalnya mereka digadang-gadang memenangi laga tersebut. Namun, pelatih Unai Emery tidak mau menyalahkan pemainnya. Dia lebih menyesalkan kurangnya keseimbangan lini belakang ketika tengah menyusun serangan.
Emery juga membuat fans El Che bingung dengan keputusannya memarkir striker Aritz Aduriz di babak pertama. Padahal, penyerang 29 tahun itu sedang on fire di Liga Primera. Sebaliknya, dia menduetkan Alejandro Domingues dengan Roberto Soldado yang belum teruji. Benar saja, koordinasi keduanya tidak bagus, sehingga sejumlah peluang yang diperoleh Soldado di babak pertama sering melayang.
“Saya puas dengan segalanya, kecuali hasil di papan skor,” ucap Emery kepada AS. “Saya senang dengan semangat dan permainan anak-anak. Kami bermain untuk menang, dan selama 90 menit kami membuka sejumlah peluang. Kami melewatkan semua kans itu, tapi yang paling penting adalah menciptakannya,” papar dia.
“Tidak ada yang perlu dikritisi dari pemain. Mereka bermain dengan motivasi tinggi, dan tugas saya adalah menjaga mentalitas seperti itu,” lanjut Emery. “Kami juga masih yakin bisa lolos ke babak kedua, asal mengumpulkan cukup banyak poin di empat laga sisa. Tapi dua laga berikutnya adalah melawan Rangers, dan itu bisa jadi kunci lolosnya kami. Valencia sangat optimistis,” tegas pelatih 39 tahun itu. (na)
MADRID- Valencia gagal memanfaatkan krisis yang menimpa Manchester United, ketika keduanya bentrok di matchday kedua Grup C Liga Champions. Tampil di depan publik sendiri, Stadion Mestalla, Juan Mata dkk justru dipermalukan dengan skor 0-1. Supersub Javier Hernandez memastikan kemenangan Setan Merah -julukan United- dengan golnya lima menit jelang pertandingan usai. Akibat gol itu, El Che -sebutan Valencia- harus berjuang lebih keras jika ingin lolos ke babak kedua. Mereka kini berada di peringkat ketiga klasemen sementara, di bawah Rangers yang kemarin menang atas Bursaspor. Sementara United langsung melejit ke puncak meski hanya dengan koleksi empat poin. “Saya pikir, skor 1-0 adalah hasil yang sangat hebat. Terlebih karena kondisi kami tidak terlalu bagus saat berangkat ke sini (Valencia, red),” tutur Alex Ferguson, manajer United, seperti dilansir Associated Press. “Kami juga punya rekor buruk bertahun-tahun saat main di Spanyol. Menyenangkan sekali bisa menang,” lanjutnya. Tanpa Wayne Rooney yang mengalami cedera engkel, Fergie (sapaan akrab Ferguson) memang harus melakukan improvisasi formasi. Dia mengusung skema 4-3-3 dengan Dimitar Berbatov sebagai penyerang tengah didampingi Nani serta Park Ji-sung di kedua sisinya. Meski trisula itu tampak mengerikan, faktanya mereka tidak banyak menjadi ancaman di depan gawang Valencia. Seperti diprediksikan Ferguson sebelumnya, klub besutan Unai Emery itu sangat mengutamakan penguasaan bola, sehingga selalu memenangkan perebutan bola di lini tengah. Alhasil, pertarungan utama kedua tim pun terjadi di lini vital tersebut. Mereka juga sama-sama tidak banyak menciptakan peluang. Valencia sebenarnya cukup nyaman dengan permainan yang cenderung stagnan seperti itu. Sebab, target minimal mereka adalah memaksakan hasil imbang. Baru di babak kedua mereka berusaha meningkatkan intensitas serangan. Sialnya, upaya itu justru membuka celah di sektor belakang yang akhirnya dimanfaatkan Hernandez. “Permainan kami juga banyak berkembang di babak kedua, dan  kami lebih banyak melakukan penetrasi. Saya berani menginstruksikan itu karena saya yakin pertahanan kami sudah solid,” papar Fergie kepada ITV. Comeback bek tengah Rio Ferdinand, kata Fergie, turut menjadi kunci kekuatan lini belakang timnya. “Menurut saya, tampilnya Cicho (atau Chicharito, panggilan Hernandez, red) membawa banyak perubahan. Pentreasinya brilian,” puji Fergie. “Sebelum benar-benar mencetak gol, dia kerap melakukan solo run menerobos pertahanan Valencia, dan menjadi ancaman berbahaya. Perubahan skema juga memberi kami banyak energi dan motivasi baru,” tambah pelatih asal Skotlandia itu. Di sisi lain, kebobolan di menit-menit akhir jelas bikin Mata dkk kecewa berat. Apalagi, awalnya mereka digadang-gadang memenangi laga tersebut. Namun, pelatih Unai Emery tidak mau menyalahkan pemainnya. Dia lebih menyesalkan kurangnya keseimbangan lini belakang ketika tengah menyusun serangan. Emery juga membuat fans El Che bingung dengan keputusannya memarkir striker Aritz Aduriz di babak pertama. Padahal, penyerang 29 tahun itu sedang on fire di Liga Primera. Sebaliknya, dia menduetkan Alejandro Domingues dengan Roberto Soldado yang belum teruji. Benar saja, koordinasi keduanya tidak bagus, sehingga sejumlah peluang yang diperoleh Soldado di babak pertama sering melayang. “Saya puas dengan segalanya, kecuali hasil di papan skor,” ucap Emery kepada AS. “Saya senang dengan semangat dan permainan anak-anak. Kami bermain untuk menang, dan selama 90 menit kami membuka sejumlah peluang. Kami melewatkan semua kans itu, tapi yang paling penting adalah menciptakannya,” papar dia. “Tidak ada yang perlu dikritisi dari pemain. Mereka bermain dengan motivasi tinggi, dan tugas saya adalah menjaga mentalitas seperti itu,” lanjut Emery. “Kami juga masih yakin bisa lolos ke babak kedua, asal mengumpulkan cukup banyak poin di empat laga sisa. Tapi dua laga berikutnya adalah melawan Rangers, dan itu bisa jadi kunci lolosnya kami. Valencia sangat optimistis,” tegas pelatih 39 tahun itu. (na)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: