Dua Korea Buka Perundingan
Hubungan Memanas sejak Kapal Perang Korsel Tenggelam SEOUL - Korea Utara dan Selatan akan menggelar perundingan militer pertama dalam dua tahun terakhir untuk meredakan ketegangan akibat peristiwa tenggelamnya kapal perang Korsel. Ketiga perwira dari dua negara akan bertemu di wilayah genjatan senjata Panmunjom. Pejabat Korsel sebelumnya menuduh Pyongyang melakukan serangan torpedo ke kapal perang mereka di Laut Kuning bulan Maret lalu yang menewaskan 46 orang awaknya. Sementara, pejabat Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Park Kil-yon, bersikeras bahwa pengembangan senjata nuklir mereka murni untuk pertahanan diri. Pak Kil-yon mengatakan kepada Majelis Umum PBB di New York bahwa hulu ledak nuklir mereka tidak akan dimatikan selama kapal induk AS berlayar di wilayah perairan Korea Utara. AS dan Korea Utara menggelar seri latihan militer bersama sejak kejadian tenggelamnya kapal Korsel tersebut, yang mendorong ancaman Korea Utara untuk melakukan aksi balas dendam. Hubungan membaik Sebelum perundingan militer itu digelar di kawasan demiliterisasi, Menteri Pertahanan Korsel mengatakan Korut ingin mendiskusikan masalah perbatasan laut dan sikap para aktivis yang menyebarkan kebencian terhadap Korut. Pejabat itu menanggapi dengan mengatakan agenda pembicaraan harus mencakup pertanggungjawaban Korut atas tenggelamnya Cheonan. Pertemuan militer dua negara terakhir digelar Oktober dua tahun lalu. Dalam beberapa pekan belakangan ini, ada tanda-tanda tentang peningkatan hubungan kedua negara, antara lain dengan pengumuman Korea Selatan untuk mengirim bantuan ke negara tetangganya yang menderita banjir. Sementara itu Korea Utara mengembalikan kapal penangkap ikan Korea Selatan bersama tujuh awaknya serta mengusulkan dilakukannya kembali pertemuan keluarga yang terpisah akibat perang Korea.(net)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: