Dua Desa di Kecamatan Gegesik Butuh Penyuluhan, agar Tahu Cara Tangani Hewan yang Sakit

Dua Desa di Kecamatan Gegesik Butuh Penyuluhan, agar Tahu Cara Tangani Hewan yang Sakit

Peternak kambing potong di Desa Gegesik Lor dan Desa Panunggul Kecamatan Gegesik, mengharapkan adanya penyuluhan peternakan dari dinas terkait. Tujuannya, mengetahui cara menangani hewan yang sakit dan berkonsultasi mengenai permasalahan yang paling sering dialami. ADA sekitar 50 peternak dengan 50 kandang yang berasal dari dua desa tersebut. Satu kandangnya diisi 10 ekor. Berarti, total kambing yang ada di Desa Gegesik Lor dan Panunggul, sekitar 500 ekor. Pada umumnya, mereka telah berternak sejak tahun 2003. Sudah 16 tahun para peternak di dua desa itu bertahan dan hingga kini belum pernah ada penyuluhan atau sosialisasi. “Kami para peternak kambing sudah 16 tahun bergelut ternak kambing potong. Selama itu, juga belum pernah ada penyuluh atau dokter hewan dari dinas terkait yang memberikan penyuluhan kepada para peternak,” kata salah seorang peternak, Iip, kemarin. Dikatakan Iip, dirinya bersama peternak lain merasa bingung. Dikarenakan sudah banyak yang tahu kalau Desa Gegesik Lor dan Panunggul, banyak peternak kambing. \"Kami peternak kambing sangat butuh pengetahuan dan sosialisasi tentang kambing, agar kami mengerti cara mengatasi berbagai permasalahan ketika berternak. Seperti saat kambing terkena penyakit. Karena selama ini, kami tidak tahu penyakit apa dan mengobatinya bagaimana,” ungkapnya. Lanjutnya, selama ini peternak hanya mengatasi penyakit yang diderita kambing secara \'tebak-tebakan\'. Sehingga, kata Iip, berakibat pada banyaknya kambing yang mati jika penanganan tidak dilakukan secara tepat. Hal senada disampaikan peternak lain, Kadori. Katanya, selama 16 tahun lebih belum ada dinas terkait yang turun menyosialisasikan tentang kesehatan hewan juga kesehatan lingkungan. Menurutnya, itu perlu agar peternak tidak salah dalam melangkah. “Selama ini, kami hanya tebak-tebakan saja saat mengobati kambing yang sakit. Belum lagi masalah pakan yang katanya banyak makanan untuk kambing selain dari rumput. Karena tidak tahu dan tidak ada yang memberikan pelajaran mengenai itu, kami kesulitan,” paparnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: