Pelaksanaan PPDB Zonasi Bakal Dievaluasi Disdik

Pelaksanaan PPDB Zonasi Bakal Dievaluasi Disdik

CIREBON - Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon mengakui pelaksanaan PPDB Jalur Zonasi, masih menemui berbagai kendala. Sehingga, Disdik akan melakukan evaluasi pelaksanaan PPDB jalur zonasi ini. Kabid SMP Disdik Kabupaten Cirebon, Dr H Mashuri MPd mengatakan, pihaknya perlu melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PPDB jalur zonasi. Evaluasi ini, penting sebagai referensi pelaksanaan PPDB tahun yang akan datang. Mashuri mengungkapkan, Kabupaten Cirebon mempunyai wilayah yang cukup luas. Sehingga pelaksanaan zonasi ini ada berbagai kendala. “Kita punya wilayah yang luas. Jadi agak ada masalah dari pelaksanaan zonasi ini,” ujarnya kepada Radar Cirebon, kemarin (5/7). Karena menurut Mashuri, ada beberapa sekolah yang mengaku kesulitan menerapkan zonasi. Karena jauh dari mana-mana. Padaal, zonasi menggunakan sistem aplikasi. Jadi, ketika aplikasi tersebut tidak bisa menjangkau jarak, maka akan sulit menerima siswa. Dia sangat memaklumi hal tersebut, karena tahun ini merupakan tahun pertama kali dilakukannya zonasi ditingkat Kabupaten Cirebon. “Jadi, wajarkan ini pertama kali dilaksanakan sistem zonasi yang diperluas di tingkat kabupaten. Jadi, sistem baru pastikan akan ada problem,” tuturnya. Hal lain, juga belum meratanya sekolah yang ada di Kabupaten Cirebon menjadi kendala dalam pelaksanaan zonasi. “Karena belum merata juga bisa mengakibatkan sekolah susah menerima siswa. Mungkin dalam zonasi jarak dekat sekolah tidak ada siswa baru,” ujarnya. Namun pihaknya belum berani mengungkapkan, sekolah mana saja yang mengalami kesulitan menerima siswa dari jalur zonasi. “Kita data belum terkumpul. Saya nggak berani komentar kalau belum ada data. Nanti kalau PPDB zonasi sudah selesai, dan data sudah terkumpul, baru kita akan ungkap sekolah mana saja yang sulit mendapatkan siswa,” tuturnya. Sementara itu, SMPN 2 Susukan yang berada di wilayah barat perbatasan Kabupaten Cirebon dengan Indramayu, diuntungkan berkat sistem zonasi PPDB. Mengingat, jumlah pendaftar mengalami kenaikan, meski tidak begitu signifikan. Hingga siang kemarin, jumlah calon siswa yang masuk sebanyak 109 orang. Itu baru memenuhi tiga rombongan belajar (rombel). Sedangkan sekolah menargetkan lima rombel. Ketua PPDB H Santoso menyampaikan, sebelum diberlakukan zonasi, untuk mencapai tiga rombongan belajar sangatlah sulit. Musababnya, orang tua lebih memilih mendaftarkan anaknya di SMP Favorit seperti di SMP Negeri yang ada di Kecamatan Arjawinangun. Pihak sekolah optimis masih ada kesempatan bertambahnya jumlah siswa yang menjadikan pilihan dua di SMPN 2 Susukan. Hal itu menyusul pengumuman hasil PPDB yang baru akan dilakukan Senin (8/7) mendatang. \"Dari enam SD yang ada di Desa Ujunggebang dan Luwung Kencana, ada 176 siswa yang lulus. Makanya, kami menargetkan hingga 5 rombel dengan 160 siswa. Prediksinya, tidak seratus persen karena 16 siswa sisanya diperkirakan lebih memilih masuk pesantren dan sebagainya,\" jelasnya. (den-ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: