Air Embung Tanjungpura Asin, Petani Tunda Tanam Padi

Air Embung Tanjungpura Asin, Petani Tunda Tanam Padi

INDRAMAYU–Ratusan hektare sawah di Desa Ujunggegang, Kecamatan Sukra terancam terlantar. Bencana kekeringan membuat petani diwilayah paling barat pesisir pantura Kabupaten Indramayu itu kesulitan air. Ditambah lagi, kondisi Embung Tanjungpura sebagai alternatif sumber air cadangan tak bisa lagi diandalkan lantaran sudah tercampur dengan air laut. Asinnya air, gara-gara pintu air di embung seluas sekitar 3,3 hektare itu kembali mengalami kerusakan namun tak kunjung diperbaiki. Kerusakan pada pintu yang berfungsi sebagai saluran pembuang air menuju Kali Sewo jika embung overload itu sudah dilaporkan Pemerintah Desa Ujunggebang kepada pihak terkait. “Sudah dilaporkan, rencananya mau diperbaiki. Tapi belum beres,” kata Kuwu Desa Ujunggebang, H Kusnato SE kepada Radar Indramayu, Jumat (5/7). Dia mengungkapkan, kerusakan pada pintu outlet dan inlet itu sudah sering terjadi. Dengan kondisi seperti ini, tidak saja membuat keberadaan Embung Tanjungpura mubazir. Tapi juga mengancam keberlangsungan hidup petani di Desa Ujunggebang. Sedikitnya 200 hektare areal persawahan tidak bisa terairi, ancaman gagal tanam di musim gadu nyata didepan mata. Malah ancaman serupa tidak hanya menimpa pada lahan pertanian penerima manfaat air Embung Tanjungpura saja. Sekitar 200 hektare lahan sawah di sebelah selatan yang pasokan airnya dari saluran irigasi PJT II juga bakal terkena dampak. Sebab, jatah air untuk sawah di sebelah selatan itu terpaksa dicaplok untuk memenuhi kebutuhan air di Blok Tanjungpura. “Sekarang petani sebagian terpaksa memilih tunda tanam. Sampai ada jaminan suplai air irigasi tercukupi dalam jangka panjang atau musim panen. Sebagiannya berupaya tanam dengan memanfaatkan air Kali Sewo,” terang dia. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: