3 Tahun Belajar di Lantai
CIREBON - Siswa kelas 5 dan 6 SDN 3 Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon belajar di lantai. Sudah tiga tahun, 2 kelas sekolah yang ada di wilayah timur Cirebon itu tidak memiliki mebeler. Kelas 5 yang berjumlah 55 siswa lebih beruntung, karena setiap pukul 10.00 bertukar kelas dengan siswa kelas 1 sehingga pada jam terakhir peljaran bisa duduk di bangku sekolah dengan nyaman. Sedangkan kelas 6, meski dipersiapkan untuk menghadapi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), setiap hari mereka belajar di lantai dengan kondisi alakadarnya. Satu-satunya bangku hanya untuk menopang papan tulis agar berada di posisi atas. Dengan posisi belajar para siswa yang tidak beraturan ini, membuat konsentrasi guru untuk memberikan materi menjadi terganggu. Apalagi mereka harus menerima materi yang sangat padat. Apakah sekolah sudah mengupayakan pengadaan mebeler? Salah seorang guru, Sujati SPd mengatakan, sudah tiga tahun siswa-siswinya belajar di lantai. Atau sejak sekolah ini direhab. ”Saat direhab mebeler diletakkan di luar gedung, kemudian karena kondisi mebelernya sudah tua (bekas pengadaan SD Inpres tahun 1980-an) sehingga rusak,” katanya. Saat itu, satu persatu bangku dan meja yang rusak dikumpulkan di sudut balkon depan kelas. Upaya perbaikan sudah dilakukan, tapi karena kondisi kayu yang sudah dimakan rayap, ditambah kekurangan biaya untuk memperbaiki total, menjadikan semua itu kendala. ”Sudah diperbaiki, rusak lagi,” katanya. Pengajuan untuk pengadaan mebeler sudah dilakukan berkali-kali ke Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, namun tidak pernah ada realisasi. Tidak hanya kepada pemerintah melalui dinas pendidikan, lembaga swasta maupun individu sudah dilakukan. Namun, hasilnya sama; nihil. ”Berkali-kali kita ajukan, sampai berganti-ganti kepala sekolah. Namun, jerih payahnya tak menampakkan hasil,” kata guru olahraga ini. Hj Suhartini salah seorang guru, berharap ada perhatian dari pemerintah agar siswa-siswinya tidak lagi belajar di lantai. ”Idealnya kita butuh mebeler untuk 3 kelas, tapi kalau diberi untuk 2 kelas pun sudah sangat bersyukur, karena yang membutuhkan mebeler adalah siswa kelas 5 dan 6,” katanya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: