Samba Kondisi Siaga
RIO DE JANEIRO - Brasil harus benar-benar berbenah jika tidak mau malu dalam Piala Dunia 2014 mendatang. Hingga kurang dari dua pekan jelang digulirkannya Piala Konfederasi 2013, grafik performa Samba –sebutan Brasil- belum begitu meyakinkan. Bahkan, kemarin (3/6), Samba nyaris kalah sebelum akhirnya bermain imbang 2-2 dengan Inggris di Stadion Maracana, Rio de Janeiro. Ajang yang harusnya menjadi selebrasi pembukaan ulang Maracana itu malah jadi milik tamu. Sempat leading lewat gol Fred pada menit ke-57, Inggris malah membalikkan skor melalui gol Alex Oxlade-Chamberlain menit ke-68 dan Wayne Rooney 11 menit kemudian. Untungnya, Paulinho menyelamatkan muka jawara dunia lima kali itu berkat golnya tujuh menit jelang laga bubaran. Meski demikian, hasil imbang jelas bukanlah kabar yang menggembirakan dalam kampanye Brasil untuk memenangi trofi Piala Dunia di rumah sendiri. Sejak ditangani Scolari pada November 2012, Samba nyaris kehilangan kedigdayaannya. Dari enam laga persahabatan yang dijalaninya, termasuk lawan Inggris kemarin, Selecao hanya sekali menang. Itu pun hanya menghadapi Bolivia. Selebihnya, Brasil kalah sekali dari Inggris dan imbang empat kali. Hasil imbang ini mengingatkan pada laga terakhir Selecao di Maracana. Lima tahun lalu Brasil juga ditahan imbang tanpa gol Kolombia dalam kualifikasi Piala Dunia. Dilansir di Reuters, Scolari mengeluhkan permainan anak asuhnya di babak kedua yang lebih mudah ditembus Wayne Rooney dkk. \"Padahal, pada babak pertama kami bermain cukup ekselen. Di babak kedua semuanya malah tidak seperti yang saya inginkan. Permainan tim kami sangat terbuka dan itu justru memberi ruang bagi lawan untuk ganti mendominasi, bermain di pertahanan kami, dan mencetak gol,\" ujar Scolari. Tuan rumah memang hanya unggul dari intensitas serangannya. Tapi, itu tidak dibarengi penyelesaian akhir yang baik. Beberapa kali umpan-umpan ke lini depan Brasil yang dikawal Neymar, Oscar, atau Fred mentok di pertahanan anak asuh Roy Hodgson itu. Scolari berkilah bahwa kualitas permainan The Three Lions -julukan Inggris- lebih matang secara tim ketimbang anak asuhnya. \"Pendukung boleh saja berharap menang, menginginkan gol, ingin ini, ingin itu. Tapi mereka tidak menyadari betapa sulitnya melawan Inggris,\" lanjutnya. Sepanjang laga, Scolari juga mendapat teriakan (maaf) \"keledai\" dari pendukung Brasil. Seakan tidak kapok dengan hasil imbang yang diraih skuad racikannya kemarin, Felipao -panggilan Scolari- berniat mengusung komposisi ini di laga uji coba selanjutnya lawan Prancis (9/6). \"Tidak akan jauh beda dengan tim yang kami turunkan di babak pertama. Dilihat saja apa yang terjadi dalam sepekan ke depan, yang pasti kami akan memakai line up ini lagi,\" beber Felipao. Sementara, Neymar masih optimistis dengan Brasil di Piala Konfederasi yang akan digelar mulai 15 Juni mendatang. Menurutnya, faktor ketidakberuntungan saja yang membuat Brasil imbang lawan Inggris. \"Di babak pertama Anda bisa melihat bagaimana pergerakan satu-dua yang kami tunjukkan. Berikutnya, kami pasti akan lebih baik lagi,\" jelas Neymar dikutip dari Goal. Hodgson sendiri menyesali kegagalan anak asuhnya mempertahankan keunggulan pada interval kedua. Gol terakhir dari Paulinho harusnya tidak terjadi jika anak asuhnya bisa lebih berkonsentrasi. Hanya, dia mengapresiasi hasil yang diraih anak asuhnya kali ini. \"Untuk hasil imbang ini, bisa kami labeli sebagai sebuah kemenangan,\" jelasnya kepada ITV. (ren/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: